Zakat Kokohkan Kemandirian Umat dan Bangun Etos Kerja Positif
Kewajiban zakat sama dengan kewajiban shalat karena bagian dari rukun Islam
Zakat ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para mustahiq (orang yang berhak menerima zakat). Jenis kebutuhan yang dipenuhi adalah kebutuhan mendasar (asasi) dengan kata lain kebutuhan yang wajib (dharuriyat) seperti makanan sehari-hari, tempat tinggal, pakaian, pendidikan dan modal kerja agar mereka berdaya.
Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (muallaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk (yang berjihad) di jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana. [Surah At-Tawbah: 60]
Baca juga: Rahasia Mudah Kembangkan Zakat dan Wakaf
Mustahiq zakat terdiri dari delapan golongan, yakni faqir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharim, fi sabilillah, dan ibnu sabil. Para mustahiq ini adalah komponen penting dalam struktur masyarakat, yang jika tidak diselesaikan dan dibantu maka mereka akan menjadi masalah sosial dalam masyarakat.
Manfaat Zakat
Secara spiritual, zakat dapat menyucikan jiwa, raga, dan harta. Zakat diperoleh dari harta yang halal karena itu orientasinya halal dan membawa keberkahan, baik bagi muzakki maupun mustahiq. Zakat juga mendorong etos kerja yang positif dan semangat beribadah.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______