Ikhwan TQN Masih Terpaku pada Amaliah Ritual Belum Kembangkan Amaliah Sosial

Lalu bagaimana cara mengembangkan amaliah sosial ekonomi secara berjamaah itu?

“Ikhwan Akhwat TQN adalah komunitas penting dalam dakwah Islamiyah. Sayangnya, komunitas ini masih terpaku pada amaliyah ritual berjamaah saja, belum mengembangkan amaliah sosial ekonomi secara berjamaah,” demikian ungkap KH. Wahfiudin Sakam.

Memang ada yang bergerak di wirausaha, kata Dewan Pakar LDTQN Pontren Suryalaya tersebut, tetapi sifatnya kapitalistik individualistik. Artinya, menggunakan kapital individual individualistik. Profitnya juga untuk pemilik kapital yang individualistik. Bahkan ada juga yang terlibat pinjam meminjam modal secara riba.

Baca juga: Mengapa Ikhwan TQN Harus Menaruh Perhatian Terhadap Zakat dan Wakaf

Sebenarnya, tambah Kiai Wahfi, kalau mau, komunitas TQN dapat membangun sistem ekonomi sosial (berjamaah) yang bebas riba. Lalu bagaimana cara mengembangkan amaliah sosial ekonomi secara berjamaah itu?

Pertama, bentuklah lembaga ISF (zakat / wakaf). Kedua, lakukan penghimpunan modal bersama. Ketiga, lakukan pemberdayaan produktifitas kaum dhuafa kalangan ikhwan TQN. Dan keempat, kembangkan perdagangan bersama.

Menurut Wakil Talqin Pangersa Abah Anom tersebut, yang utama dalam mengembangkan amaliah sosial ialah membentuk lembaga Islamic Social Finance (ISF) zakat/wakaf. Namun kalau belum siap dapat bekerjasama dengan lembaga-lembaga ISF yang sudah ada seperti Dompet Dhuafa, LAZNAS DPF, Rumah Zakat, dll.

Baca juga: Pondok Modern Gontor Besar Karena Wakaf

“TQN harus terlibat dalam pengelolaan zakat dan wakaf. Jangan terjebak oleh kebodohan dan kemalasan yang dibungkus dengan narasi-narasi palsu sufistik yang melenakan,” tegasnya.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi