Abah Anom, Jangan Kaitkan Ibadah dengan Kondisi Dunia
Kesuksesan duniawi bukanlah acuan kesuksesan ibadah, demikian pula sebaliknya
Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting. [Luqmān: 17]
Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia. Dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas. [Al-Kahf: 28]
Adapun ibadah penuh ketawakalan maknanya ialah ibadah yang kita lakukan mulai dari tahap niat, proses pelaksanaan, hingga hasilnya maka hati tetap bertawakal pada Allah Swt dalam arti bersandar hanya kepada Allah Swt, bukan hanya setelah ibadah tapi dalam setiap tahap mesti bertawakal kepada Allah Swt sebagai sikap batin seorang muslim.
Baca juga: Abah Anom: TQN Salah Satu Metode Capai Tujuan Tasawuf
Wejangan Abah Anom tersebut juga bisa bermakna, jangan bersandar pada selain Allah saat beribadah, dan jangan jadikan ibadah misalnya sebagai tempat bergantung untuk masuk surga. Sehingga ibadah yang dilakukan benar dengan ikhlas sesuai firman Allah Swt,
Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, [Al-Bayyinah: 5]
Dalam Lathaiful Isyarat, Imam Qusyairi berkata,
Tawakkal menjadi benar dalam akidah, menjadi budi pekerti dengan menjalankan syariat, merasa yakin dengan pembagian yang Allah berikan, dan mendekat kepada Allah dengan amal ibadah yang baik. []
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______