Pandangan Abah Anom Tentang Peran Sosial TQN
Abah Anom mempunyai suatu pengertian yang sangat luas tentang peran TQN
Abah Anom mempunyai pandangan yang sangat definitif tentang peran sosial tasawuf. Beliau mengkritik para orientalis barat yang menyelenggarakan riset tentang sufisme untuk mencari kekurangan-kekurangannya dalam observasi mereka. Demikian tulis Prof. Dr. Hj. Sri Mulyati, MA dalam bukunya Mengenal dan Memahami Tarekat-Tarekat Muktabarah di Indonesia.
Orientalis ini berargumen bahwa tasawuf adalah bidang kajian yang sulit dan tidak dapat disentuh oleh mereka yang tidak sepenuhnya mengenal Islam.
Beberapa aspek dari tasawuf misalnya pengetahuan dan latihan spiritual (riyadhah), mensyaratkan suatu keikutsertaan jiwa dalam bentuk rasa (dzawq) atau perasaan keagamaan dalam hal ini rasa menjadi seorang muslim.
Menurut Abah Anom, para sarjana tersebut yang tidak percaya kepada kebenaran Islam dapat dengan mudah menyesatkan dalam interpretasi mereka.
Baca juga: Pesan Abah Anom Agar Pengamal TQN Belajar Ilmu Keislaman
Menurut Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah itu, pendapat Abah Anom tersebut dapat dimengerti dan sejalan dengan pendapat W.C. Chittick. Misalnya yang melihat sebagian hal tersebut terdapat pada kajian sarjana barat tentang zikir.
Chittick mengamati bahwa mereka itu biasanya “Mengabaikan konsep sentral dari (zikir) tersebut di dalam Qur’an di mana term itu berasal”.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______