Manaqib di Suryalaya Ajengan Beben Bahas Ibadah dan Rabithah Kepada Syekh Mursyid
Kalau kita hanya baca kitab maka yang didapat hanyalah pengetahuan/informasi
Tasikmalaya – Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar… Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar… Allaahu akbar walillaahil hamd.
Walau kita berbeda tempat dengan jamaah haji sesungguhnya kita bisa bersama dengan mereka. Jika ruhnya, jantungnya berdetak mengingat Allah kita bisa bergabung dengan mereka yang sedang beribadah di sana. Kedudukan syariat, thariqat, hakikat dan makrifat sama pentingnya.
Wasilah kita adalah Syekh Ahmad Shahibul Wafa Tajul Arifin (qs). Beliaulah yang menghantarkan Ruh kita ke hadirat Allah SWT.
Bagaimana rabithah supaya tidak terkontaminasi kemusyrikan? Dalam pandangan thariqah berdasarkan quran dan hadis rabithah adalah merasa bersama menghadap Allah SWT bersama mursyidnya. Bagaikan memakai kacamata, melihat aksara bukan melihat kacamata.
Tidak ada yang musyrik sepanjang Ilāhī Anta maqshūdī Wa ridhāka mathlūbī A’thinī mahabbataka wa ma’rifataka. Itu semua membawa ketauhidan dalam gerak, laku dan ingatannya.
Ulama adalah pewaris nabi. Para sahabat dihadapan rasul, murid dihadapan mursyid, terus bersambung sampai hari akhir nanti.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______