Lima Cara Beramal Berdasarkan Skala Prioritas

Dunia adalah ladang akhirat atau tempat menanam sebaik-baiknya amal (perbuatan)

Kehidupan manusia di dunia dibatasi oleh waktu, padahal dunia adalah ladang akhirat atau tempat menanam sebaik-baiknya amal. Karena itu manusia tidak boleh membuang-buang kesempatan atau waktu hidupnya untuk melakukan perbuatan yang tidak ada manfaatnya apalagi sampai berbuat hal yang bisa merugikan diri dan sesamanya.

Nabi Saw memberi keterangan bahwa indikator kebaikan seorang muslim ialah tatkala ia mampu meninggalkan sesuatu yang tidak berarti dan tidak bermanfaat. Dengan kata lain, setiap muslim yang baik memiliki skala prioritas perbuatan.

مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيه

Di antara baiknya keislaman seseorang ialah tatkala ia meninggalkan hal yang tidak bermanfaat. (HR. Tirmidzi)

Amal perbuatan sendiri di sisi Allah memiliki tingkatan, artinya ada perbedaan derajat dan keutamaan antara amal yang satu dengan yang lain. Hal ini seperti digambarkan dalam firman Allah Swt dan hadis Nabi Saw berikut ini;

أَجَعَلۡتُمۡ سِقَايَةَ ٱلۡحَآجِّ وَعِمَارَةَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ كَمَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ وَجَٰهَدَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِۚ لَا يَسۡتَوُۥنَ عِندَ ٱللَّهِۗ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّٰلِمِينَ

Apakah (orang-orang) yang memberi minuman kepada orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam, kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah. Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang zalim. [Surah At-Tawbah: 19]

Baca juga: Siapkan Generasi Yang Berilmu Amaliah dan Beramal Ilmiah

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَهَاجَرُواْ وَجَٰهَدُواْ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ بِأَمۡوَٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ أَعۡظَمُ دَرَجَةً عِندَ ٱللَّهِۚ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَآئِزُونَ

Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan. [Surah At-Tawbah: 20]

الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ – أَوْ : بِضْعٌ وَسِتُّونَ – شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الْإِيمَانِ

Iman itu ada tujuh puluh lebih cabang atau enam puluh lebih cabang. Yang paling utamanya ucapan Laa Ilaha Illa Allah, sedangkan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan/penghalang di jalan, dan malu itu cabang dari iman. (HR. Muslim)


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi