Ketua Dewan Pakar LDTQN Jadi Guru Besar, Ini Orasi Ilmiahnya
Prof. Dr. H. Ajid Thohir, M.Ag., CIHCS dikukuhkan menjadi Guru Besar
Ketua Dewan Pakar LDTQN Pontren Suryalaya, Prof. Dr. H. Ajid Thohir, M.Ag., CIHCS dikukuhkan menjadi Guru Besar dalam Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Selasa (18/7).
Mantan Direktur Pascasarjana IAILM ini dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Sejarah Kebudayaan Islam dalam Sidang Senat yang mengambil tema Membumikan Kepakaran, Menguatkan Kebermanfaatan, Mengunggulkan Peradaban
Wakil Direktur I Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini dikukuhkan bersama 19 Guru Besar lainnya di Gedung Anwar Musaddad UIN SGD Bandung. Pengukuhan 20 Guru Besar mendapat penghargaan MURI karena merupakan yang terbanyak di Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN).
“Orasi ilmiah pada hari ini saya ingin menyampaikan pentingnya kita belajar tentang peradaban sufisme di dunia Islam. Sufisme memberikan solusi dalam kehidupan sosial masyarakat Islam bukan hanya dalam pengimbangan sains dan teknologi tapi juga mengembangkan sisi-sisi kemanusiaan. Karena spiritualitas merupakan ruh bagi pengembangan manusia. Oleh karena itulah sains dan teknologi hari ini perlu diseimbangkan dengan spiritualitas ilmu. Itulah pentingnya peradaban Sufi untuk kita hari ini. Karena tantangan teknologi sains dan budaya yang begitu global ini dunia Islam intelektual muslim perlu memiliki keseimbangan spiritualitas. Oleh karena itulah kita perlu belajar dari tradisi sufisme. Terbukti dari warisan-warisan turats kitab-kitab yang dilahirkan dalam tradisi Sufi itu memberikan keseimbangan itu adalah memberi keseimbangan bukan hanya nalar intelektual tetapi spiritualitas juga dia kembangkan. Inilah tradisi integratif ilmu dan spiritual,” ungkapnya.
Baca juga: Selamat! Ketua LDTQN Jawa Tengah Dikukuhkan Jadi Guru Besar Ilmu Tasawuf
Pria kelahiran Serang Banten tahun 1968 ini menjalani karir akademik beliau berawal dari jenjang Sekolah Dasar (SD) yang ia tempuh di SD Negeri Beberan I Serang dan MI Al-Khairiyah Cabang Citangkil di Desa Nambo Kaserangan, keduanya tamat tahun 1987. Pendidikan Menengah dan Atas di MTS Nurul Huda Kampung Sawah Baros dan meneruskan ke PGAN Serang tamat tahun 1987. Keduanya dilakukan sambil nyantri di beberapa lembaga pesantren yang ada di sekitar Banten dari tahun 1984 sampai 1987.
Lalu ia menempuh Pendidikan Perguruan Tinggi S1 di IAIN Sunan Gunung Djati Bandung lulus tahun 1992. Kemudian S2 di IAIN Sunan Gunung Djati Bandung konsentrasi Studi Masyarakat Islam lulus tahun 2000 serta S3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta konsentrasi Sejarah dan Peradaban Islam lulus tahun 2010.
Mantan Ketua MATAN Jawa Barat dan Pengurus Idarah Aliyah JATMAN ini juga telah menulis karya ilmiah di antaranya, Gerakan Politik Kaum Tarekat, Sirah Nabawiyah dalam Kajian Ilmu Sosial Humaniora, Perkembangan Peradaban di Dunia Islam, Studi Kawasan Dunia Islam, Sejarah Perkembangan NU Jawa Barat, dan Histiografi Sufi.
Ketua Umum LDTQN Suryalaya, Dr. Muhamad Kodir menyampaikan selamat atas capaian tertinggi dalam akademik tersebut.
“Tentu saya dan seluruh keluarga besar DPP LDTQN Suryalaya ikut berbahagia atas dikukuhkannya beliau sebagai guru besar. Dengan capaian tersebut, Prof. Dr. H. Ajid Thohir yang saat ini menjadi Ketua Dewan Pakar di LDTQN Suryalaya semoga mendatangkan berbagai kebaikan bagi LDTQN Suryalaya khususunya dan tentu seluruh umat pada umumnya,” ujarnya. []
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______