Kesucian dan Tujuan Dzikrullah Menurut Abah Anom
Semua ibadah sejak awal hendaknya dilakukan dengan hati yang bersih dari syirik
Allah telah menegaskan bahwa siapa yang menyucikan diri akan memperoleh kebaikan, manfaat dari apa yang didambakannya.
Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (Al A’la: 14).
Sekali lagi, bahwa Islam adalah agama yang menjunjung tinggi kebersihan dan kesucian secara lahir batin. Itu sebabnya dalam fiqih kita mengenal bab thaharah dan dalam tasawuf ada bab taubat.
Allah menyukai orang-orang yang menyucikan jiwa. Baik suci dari dosa, suci secara lahiriah dari najis dan hadas serta suci secara maknawi yakni suci dari akhlak yang buruk, sifat yang tercela, serta perbuatan yang hina.
Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri. (Al Baqarah: 222).
Dalam kitab Miftahus Shudur dijelaskan cara yang efektif meninggalkan maksiat. Menurut Abah Anom, tujuan dzikrullah adalah agar mukmin dapat menjauhi lalai (ghaflah) dari Allah Swt. Kelalaian itulah yang mendorongnya melakukan maksiat. Dan dzikir bisa membantunya untuk meninggalkan maksiat.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______