Kesucian dan Tujuan Dzikrullah Menurut Abah Anom
Semua ibadah sejak awal hendaknya dilakukan dengan hati yang bersih dari syirik
Puasa yang merupakan ibadah rahasia pun tidak lain bertujuan untuk menyucikan diri melalui pengalaman menahan diri dari aneka yang bisa membatalkan puasa. Serta dianjurkan untuk memelihara lisan dan qalbu dari hal yang kotor dan buruk.
Allah Azza wa Jalla berfirman: Setiap amal anak Adam teruntuk baginya kecuali puasa. Puasa itu bagi-Ku. Dan Aku lah yang akan memberinya ganjaran. Dan puasa itu adalah perisai. Apabila kamu berpuasa maka janganlah kamu rusak puasamu dengan rafats (ucapan buruk) dan jangan pula menghina orang. (HR. Muslim)
Haji pun demikian, misalnya simbol pakaian ihram yang putih sudah menggambarkan bahwa ibadah ini untuk menyucikan jiwa. Rangkaian ibadah di dalamnya yang melibatkan aktivitas fisik serta larangan di dalamnya terkandung makna betapa pentingnya menjaga kesucian secara lahir batin.
Dan semua ibadah sejak awal hendaknya dilakukan dengan hati yang bersih dari syirik, kemunafikan, riya’, sum’ah serta ujub dan kesombongan. Dari sini menyiratkan bahwa kesucian adalah pondasi sekaligus orientasi dalam setiap beribadah.
Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama (Al Bayyinah: 5)
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______