Talqin Dzikir Nikmat Terbesar Yang Perlu Disyukuri

Kenikmatan terbesar dan paling utama adalah mengetahui serta meyakini kalimat tauhid. Sebagaimana dituturkan Imam Sufyan bin ‘Uyainah, seorang muhaddits, faqih, ‘alim, shalih dari generasi tabi’in (w 198 H).

“Tidak ada satu pun nikmat yang paling utama yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya selain nikmat tauhid mengetahui dan meyakini: la ilaha illallah (tidak ada Tuhan selain Allah). Nikmat tauhid itu kelak di akhirat laksana nikmat air sewaktu di dunia”.

Dr. Aep Saepulloh Darusmanwiati mengambil keterangan tersebut dari Kitab: Syu’abul Iman, karya Imam Al-Baihaki (w 458), 6/282; Asy-Syukr karya Imam Ibnu Abid Dunya (w 281 H), hal. 34; dan dalam Ad-Dur al-Mantsur Fittafsir Bil Ma’tsur, karya al-Imam Jalaluddin as-Suyuthi (w 911 H), 5/44).

Baca juga: Syekh Nawawi: Kutamaan Kalimat Tauhid Tidak Terbatas

Ucapan ulama salaf tersebut menegaskan bahwa kalimat tauhid yang ditanamkan oleh Guru Mursyid kepada qalbu muridnya melalui proses talqin dzikir adalah nikmat teragung yang tidak sebanding dengan apapun.

Orang yang hendak mencapai ma’rifatullah kata Syekh Abdul Qadir Al Jailani, tidak bisa diperoleh kecuali dengan taubat nasuha dan mendapat talqin dzikir dari ahlinya.

Sebagaimana Allah berfirman:

وَأَلْزَمَهُمْ كَلِمَةَ ٱلتَّقْوَىٰ

“Dia menetapkan bagi mereka kalimat taqwa” (QS. Al-Fath: 26).

Kalimat taqwa yang dimaksud oleh Sulthanul Auliya’ ialah kalimat laa ilaha illa Allah. Namun, dengan syarat mengambil kalimat taqwa tersebut dari orang yang qalbunya bertaqwa (taqiy) dan benar-benar bersih (naqiy) dari apa-apa selain Allah.

Orang yang telah mendapatkan talqin dzikir qalbunya akan hidup sebagaimana dikatakan oleh ulama fiqih mazhab Hambali tersebut.

“Qalbu hanya akan hidup jika mendapatkan benih kalimat tauhid dari qalbu yang hidup, benih itu akan tumbuh dengan sempurna. Sedangkan benih yang tidak sampai (tertanam) maka ia tidak akan tumbuh.”

Baca juga: Siapa Saja Yang Berhak Mendapatkan Talqin Dzikir

Talqin dzikir merupakan metode yang dipraktikkan Rasulullah Saw kepada para sahabatnya dan diteruskan hingga saat ini.

Dalam Al Qur’an benih kalimat tauhid ada dalam dua tempat. Pertama, benih kalimat tauhid yang diajarkan secara ucapan dzahir untuk orang umum seperti dalam QS. Ash-Shaffat, Ayat 35,

إِذَا قِيلَ لَهُمْ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا ٱللّٰهُ

…apabila dikatakan kepada mereka, “La ilaha illallah”.

Kedua, benih kalimat tauhid yang diajarkan disertai dengan ilmu hakikat. Inilah talqin dzikir bagi orang khusus.

فَـٱعْلَمْ أَنَّهُۥ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا ٱللّٰهُ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَـٰتِ ۗ وَٱللّٰهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَىٰكُمْ

Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu. (QS. Muhammad, Ayat 19).

Nabi Saw menginformasikan bahwa yang paling bahagia pada hari kiamat nanti ialah mereka yang tulus mengucapkan la ilaha illallah dari qalbunya.

أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ : لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ

Orang yang paling berbahagia dengan syafaatku pada hari kiamat ialah orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah ikhlas dari qalbu atau jiwanya. (HR. Bukhari).


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi