Wejangan Abah Anom Agar Masyarakat Repeh Rapih
Bagaimana pengaruh dzikir dalam membentuk kehidupan masyarakat yang baik
“Kehidupan masyarakat akan baik (repeh rapih) jika manusia selalu menjaga hubungan baik dengan orang yang lebih tinggi derajatnya, dengan yang sederajat, dengan yang lebih rendah derajatnya dan dengan faqir miskin. Dan dzikir akan membantu mewujudkan hubungan baik tersebut,” demikian wejangan Pangersa Abah Anom Syawal 1411 H yang dirilis LDTQN Pondok Pesantren Suryalaya.
Wejangan yang disampaikan oleh KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin menyoroti bagaimana pengaruh dzikir dalam membentuk kehidupan masyarakat yang baik (repeh rapih).
Repeh ialah suasana kehidupan yang aman dan tentram. Sedangkan rapih bisa diartikan sebagai suasana kehidupan yang rukun dan tertib dalam lingkungan yang bersih, sehat dan asri.
Menurut beliau, baik buruk kehidupan masyarakat ditentukan oleh bagaimana hubungan antar anggota masyarakat di dalamnya.
Baca juga: Wejangan Abah Anom, Pentingnya Memelihara Karamah
Kalau setiap anggota masyarakat bisa mewujudkan hubungan yang baik itu, maka akan mewujud kehidupan masyarakat yang repeh rapih. Sedangkan hubungan yang mesti dijaga itu ialah kepada mereka yang lebih tinggi derajatnya, kepada yang sederajat, kemudian kepada yang lebih rendah derajatnya, hingga berhubungan baik dengan mereka yang masuk kategori faqir dan miskin.
Pangersa Abah Anom mengklasifikasikan empat golongan yang ada di tengah masyarakat tersebut bukan berarti menentang prinsip kesetaraan (al musawah). Tetapi beliau mengajak kita untuk melihat realitas sosial secara sadar dan bijak. Bahwa dalam kehidupan sosial, pasti terjalin interaksi sosial dari masing-masing individu dan kelompok masyarakat. Dan tentunya setiap individu dan kelompok itu memiliki latar belakang yang majemuk (heterogen) serta kedudukan, status dan peran sosial yang beragam.
Prinsip kesetaraan manusia (al musawah) tidak juga kemudian menuntut kita untuk memperlakukan setiap manusia secara sama dan seragam. Kesetaraan yang dimaksud ialah kita memuliakan dan menghormati setiap individu dan kelompok sesuai ajaran syariat serta memperlakukannya secara adil dan penuh kasih sayang bahkan secara ihsan, tidak menzaliminya, tidak mengabaikannya, tidak mencelanya, juga tidak merendahkannya apalagi berbuat hal yang diskriminatif. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad Saw,
Tempatkanlah manusia sesuai dengan Kedudukan mereka. (HR. Abu Dawud)
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______