Refleksi atas Himbauan Khusus Abah Anom kepada Para Muballigh

Keempat, menjadi pengamal tanbih “Mengikuti perintah Agama dan Negara”.

Agar tidak bertentangan dengan perintah agama dan negara, maka perlu upaya untuk mengenal apa saja yang menjadi perintah dan larangan keduanya. Di sinilah kewajiban kita untuk tafaqquh fi ad din (memperdalam agama). Agama atau syariat mencakup semua aspek dan dimensi kehidupan, maka perlu ketelitian dalam segala ucap laku agar tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah, demikian juga dengan ketentuan hukum negara. Sehingga apa yang kita lakukan mendapat restu dari agama dan negara, artinya kita berupaya menjadi muslim yang baik sekaligus warga negara yang baik.

Kelima, menjadi pembelajar, baik memperdalam pengetahuan agama maupun pengetahuan umum dalam rangka suksesnya dakwah Islamiyyah.

Di antara faktor utama dari suksesnya dakwah ialah kompetensi Muballigh dan Muballighah. Tidak hanya knowledge (pengetahuan), skill (kemampuan), tapi juga attitude (perilaku) yang baik. Kualitas umat ditentukan juga oleh kualitas Muballigh Muballighahnya, karena ia membawa pesan-pesan keagamaan dan keteladanan. Kesalahpahaman menyangkut ajaran Islam sangat mungkin terjadi saat penyampai ajaran tidak menguasai dengan baik materi yang disampaikan.

Baca juga: Wejangan Pangersa Abah Anom Yang Universal

Agar tuntutan dan ajaran Islam ini bisa diterima dengan baik di tengah masyarakat, maka perlu ada fiqhud da’wah (pemahaman yang mendalam menyangkut dakwah). Dalam berdakwah perlu diperhatikan hal berikut: da’i (penyeru dakwah), mad’u (sasaran dakwah), maddah dan maudhu’ (materi dan topik dakwah), uslub (metode dan pendekatan dakwah), wasilah (sarana/media dakwah), serta atsar (melakukan kaji dampak dakwah).

Maka dari itu, Pangersa Abah Anom berpesan agar Muballigh dan Muballighah memperdalam ilmu baik agama maupun umum. Niat yang benar, wawasan yang luas, kearifan, kesabaran, dan keteguhan hati adalah hal -hal yang mendukung suksesnya pelaksanaan dakwah. Sehingga dakwah bisa lebih relevan, sesuai konteks, efektif, tepat sasaran dan menjadi solusi di tengah umat.

LDTQN sebagai lembaga dakwah yang mewadahi para Muballigh dan Muballighah bisa memfasilitasi dan mendorong elemen penting dakwah ini dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sesuai konteks kekinian. Ketika Muballigh dan Muballighahnya meningkat kualitasnya baik secara ilmu amaliyah dan amal ilmiahnya, maka ikhwan pun akan semakin berkualitas dalam amal dan ilmunya. Karena itulah Muballigh dan Muballighah punya peranan yang strategis, di samping juga selalu menjaga nama baik Guru Mursyid dan Pontren Suryalaya. []