Refleksi atas Himbauan Khusus Abah Anom kepada Para Muballigh

Dalam himbauan tersebut, ada lima pesan yang disampaikan Pangersa Abah Anom.

Pertama, menjadi teladan baik dalam tingkah laku, ucapan, perbuatan maupun amaliyahnya.

Keteladanan adalah metode yang efektif dan autentik sebagaimana diteladankan Nabi Muhammad Saw. Jika muballigh muballighahnya bisa menjadi teladan yang baik, tentu ikhwan TQN Pontren Suryalaya akan lebih mudah untuk meniru dan mencontohnya. Karena seseorang lebih cenderung belajar dari apa yang mereka lihat.

Keteladanan juga bisa meningkatkan kredibilitas, kepercayaan, dan pengaruh yang kuat di tengah masyarakat, sehingga pesan dakwah lebih mudah diterima. Tanpa keteladanan, pengaruh dakwah akan minim sekali dampaknya. Masyarakat akan skeptis dan bingung karena tidak diberikan contoh praktisnya.

Baca juga: Wejangan Abah Anom Agar Masyarakat Repeh Rapih

Kedua, menjadi sponsor kebaikan dan pemimpin dalam Shalat berjama’ah, Dzikir Khotaman, dan ibadah-ibadah lainnya.

Arti dari kata sponsor ialah mempelopori, memprakarsai, mengusulkan, menyelenggarakan serta mengusahakan, bahkan mensponsori juga punya arti mengurus kebutuhan secara material atau membiayai.

Dengan kalimat lain, Pangersa Abah Anom, menghendaki bahwa Muballigh dan Muballighah bukan hanya berfungsi sebagai penyampai dakwah semata, tapi mampu mensponsori aneka kebajikan di kalangan masyarakat khususnya ikhwan. Bukan hanya itu, muballigh juga adalah leader-leader dalam ‘amaliyah ‘ubudiyah (ibadah), ‘amaliyah ijtima’iyah (sosial), dan aktivitas kebaikan lainnya.