Pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan ekonomi secara global. Tentu saja, yang paling merasakan dampak penurunan ekonomi tersebut adalah fakir dan miskin, kelompok yang selama ini menjadi sasaran penyaluran zakat.
Dalam pembukaan Konferensi World Zakat Forum (WZF) 2020 atau forum zakat dunia yang digelar secara daring pada Senin (30/11) Wakil Presiden RI Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin menyampaikan pentingnya peran WZF dalam pemulihan ekonomi pasca-pandemi.
“Peran forum zakat dunia sangat diperlukan untuk turut memperkuat ekonomi Islam terutama dalam mendorong pemanfaatan sumber-sumber pembiayaan alternatif untuk membantu memberikan modal kerja bagi pelaku usaha yang siap melakukan pemulihan pasca pandemi,” jelasnya.
Menurut Kiai Ma’ruf, ekonomi Islam dapat menjadi lokomotif pemulihan ekonomi global. Dirinya sangat berharap pada WZF yang saat ini menjadi wadah bagi organisasi pengelola zakat di 40 negara.
“Saya melihat potensi yang besar dari WZF dalam membantu pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Saya juga memandang bahwa forum zakat dunia dapat mendorong dan memfasilitasi proses penguatan serta perbaikan tata kelola zakat dunia dari mulai pengumpulan, pengelolaan, penyaluran, sampai pada pelaporan,” tutur Kiai Ma’ruf.
Ma`ruf menegaskan, tata kelola yang baik akan semakin meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga pengelola zakat, dan akan semakin mendorong masyarakat untuk menyalurkan Zakat, Infak dan Sedekah melalui lembaga pengelola zakat.
Latar Belakang Konferensi WZF 2020
Konferensi forum zakat dunia tahun ini diselimuti keprihatinan akibat pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir.
Covid-19 telah menginfeksi dunia sejak awal tahun 2020. Hingga saat ini, sekitar 30 juta orang di seluruh dunia menderita virus tersebut dan lebih dari 900 ribu orang di seluruh dunia meninggal dunia akibat virus ini.
Efek buruk Covid-19 juga ternyata menular ke ekonomi global. Ini terjadi karena sejumlah kebijakan pembatasan sosial dan ekonomi atau bahkan kebijakan lockdown dilakukan oleh hampir semua negara. Akibatnya, tercipta kemiskinan baru di seluruh dunia terutama di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Perkiraan telah dibuat, banyak negara akan mengalami, bahkan mungkin sudah mengalami, penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) mereka. Covid-19 telah menciptakan resesi ekonomi yang nyata bagi banyak negara.
Di negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim, pembahasan soal zakat, terutama potensinya mengelola dampak Covid-19 menjadi penting sejak virus menyebar ke seluruh dunia.
WZF menyediakan platform secara global di mana para pemangku kepentingan zakat dari negara-negara anggota, bisa berbagi pemikiran dan pengalaman tentang bagaimana peran zakat di saat pandemi Covid-19.
Dengan mengingat meningkatnya kemiskinan, otomatis permintaan zakat juga semakin meningkat, mengingat penerima utama zakat adalah fakir dan fakir.
Atas latar belakang itu, konferensi internasional WZF tahun 2020 mengangkat tema utama, “Post Covid-19 Economic Recovery: The Role of World Zakat Forum” (Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19: Peran World Zakat Forum).
Sekjen WZF, Bambang Sudibyo yang juga Ketua BAZNAS, mengatakan semestinya Konferensi diselenggarakan di Malaysia. Tapi karena pandemi, Malaysia tidak siap sehingga Sekjen memutuskan Konferensi digelar secara daring.
Selain tema utama, Konferensi juga membahas empat tema lainnya: Pertama, meninjau ulang peran forum zakat dunia pasca pemulihan ekonomi Covid-19; Kedua, aktivasi ekonomi global pasca Covid-19: Adopsi Teknologi dalam Administrasi Zakat; Ketiga, langkah maju untuk memperkuat forum zakat dunia; dan Keempat, diskusi kementerian membahas zakat sebagai instrumen kebijakan fiskal.
Konferensi WZF 2020 ini juga menjadi ajang pemilihan Sekjen WZF yang baru untuk periode 2020-2023, di mana Bambang Sudibyo tidak mencalonkan kembali karena akan menyudahi jabatannya sebagai Ketua BAZNAS.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______