Wejangan Pangersa Abah Anom Yang Universal

“Isilah hidup ini dengan tolong menolong, mudahlah dalam memaafkan orang lain. Sadari bahwa adanya orang lain itu bermanfaat bagi kehidupan kita,” demikian wejangan Pangersa Abah Anom pada kuliah Subuh tahun 1411 H sebagaimana dirilis LDTQN Pontren Suryalaya.

KH. Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin qs memberikan wejangan singkat namun sangat berarti dalam kehidupan. Beliau mengajak para murid khususnya dan umat manusia pada umumnya untuk mengisi hidupnya dengan tolong menolong.

Pesan beliau bersifat universal, tidak ditujukan khusus untuk kaum muslimin tetapi untuk seluruh umat manusia. Pangersa Abah Anom memandang bahwa tolong menolong adalah bukti adanya kasih sayang dan persaudaraan sekemanusiaan bahkan persaudaraan semakhluk.

Dalam wejangannya itu bisa dipetik pelajaran bahwa hidup yang Allah berikan kepada setiap orang sesingkat apapun tidak boleh kosong dari tolong menolong, apalagi jika sampai hidup hanya untuk diri sendiri. Dengan kalimat lain, beliau mengajak kita semua agar tidak egois dan bersifat individualistik.

Baca juga: Hakikat Berqurban Menurut Pangersa Abah Anom

Bersedia tolong menolong juga berarti diri kita terbuka, tidak menutup diri dari pergaulan, baik di tengah keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan sikap tolong menolong itu akan menumbuhkan persatuan dan kesatuan.

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya.

Pangersa Guru Agung mengajak kita untuk meningkatkan kepedulian sosial, tidak abai terhadap lingkungan dan kondisi saudara-saudara kita baik seagama, sebangsa, maupun sekemanusiaan.

Hidup yang diisi dengan tolong menolong yang diajarkan beliau juga menyiratkan, bahwa hidup jangan hitung-hitungan, jangan pamrih, apalagi sampai pelit untuk membantu sesama. Tolong menolong adalah salah satu bukti keikhlasan di hadapan Allah Swt.