Pendidikan Karakter Berbasis Tasawuf Tuntunan Syekh Mursyid
Cara mendidik itu harus menggunakan metode yang penuh hikmah dan bijaksana
Sekitar tahun 1989 majalah mingguan terbesar di Indonesia memberitakan penyiksaan terhadap seorang santri di salah satu Pondok Inabah Putri Pontren Suryalaya.
Bermula ketika orang tua anak bina datang menjenguk putrinya. Mereka terkejut melihat tubuh anaknya rusak. Si anak bina kurus, kuku-kuku terkelupas, dan badannya memar seperti ada bekas pukulan. Orang tua tersebut menduga anaknya mendapat siksaan dari pembina Inabah.
Padahal yang terjadi sesungguhnya, anak bina menderita sakit panas yang menyebabkan kondisi tubuhnya seperti yang tergambar di atas. Bukan karena penyiksaan.
Singkat cerita orangtua anak bina melaporkan ke mejalah mingguan itu. Rupanya si orangtua adalah pejabat penting yang berpengaruh.
Maka muncul pemberitaan yang mencengangkan. Isinya kurang lebih adanya penyiksaan terhadap anak bina di salah satu Pondok Inabah Putri Pontren Suryalaya.
Baca juga: Hadapi Covid-19 Sinkronkan Frekuensi Covi dengan Dzikrullah
Sontak hal ini menimbulkan kemarahan bagi sebagian ikhwan setelah membaca majalah tersebut. Mereka menganggap telah terjadi pencemaran nama baik Pontren Suryalaya karena tidak memuat berita yang sesuai dengan fakta sebenarnya.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______