Nazhir Bisa Menggandeng Mitra Tata Kelola Wakaf
Tugasnya adalah mempertemukan antara aset wakaf dengan pihak pengelola yang terkait
Yang menjadi titik krusial dalam wakaf ialah tata kelola wakaf. Nazhir mesti mengelola wakaf agar terus berkembang sehingga manfaat bisa lebih banyak dihasilkan.
Keterbatasan kemampuan nazhir dalam mengelola wakaf meniscayakan kemitraan. Kerja yang sangat berat, tidak mungkin nazhir bekerja sendiri.
Kemitraan menjadi penting bagi keberhasilan tugas Nazhir. Ketika tidak mampu memproduktifkan harta benda wakaf, nazhir bisa menjalin mitra dengan pengelola pihak ketiga.
Baca juga: Pentingnya Edukasi dan Sertifikasi Nazhir Wakaf
Dalam membangun kemitraan pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf ada empat elemen yang mesti diperhatikan. Yaitu, merencanakan kerja sama kemitraan, menegosiasikan kerja sama, melaksanakan kerja sama, dan melaporkan kerja sama.
Nazhir harus memiliki kemampuan untuk menyusun draft kerjasama (MoU). Nazhir juga dituntut punya skill manajemen termasuk dalam perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan harta benda wakaf.
“Tugas nazhir adalah mempertemukan antara aset wakaf dengan pihak-pihak pengelola yang terkait,” kata Bobby P. Manullang, General Manager Wakaf Dompet Dhuafa dalam Pelatihan Nazhir Wakaf beberapa waktu lalu.
Baca juga: Potensi Wakaf Yang Besar Harus Diimbangi Mitigasi Risiko
Dalam zakat hanya ada dua kegiatan utama yakni penghimpunan dan penyaluran berbeda dengan wakaf. Sedangkan dalam wakaf ada penghimpunan, pengelolaan yang menjadi titik krusial dan kompleksitas, serta distribusi surplus wakaf.
“Harta benda wakaf dikelola menjadi entitas bisnis, lalu menghasilkan surplus, baru terjadi penyaluran terhadap maukuf alaih,” ucap Ketua Forum Wakaf Produktif itu.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______