Memasuki Arena Mubes LDTQN 2023

Abah Anom adalah Wali Mursyid (barzakhiy) untuk TQN, bukan Wali Mursyid untuk LDTQN

Para ikhwan TQN di luar NKRI yang tidak memiliki LDTQN, sehingga mereka bukan anggota LDTQN, tetap saja mereka adalah murid TQN Suryalaya yang Wali Mursyid-nya adalah Abah Anom. Begitu juga para ikhwan TQN yang tinggal di dalam berbagai wilayah NKRI, tetapi tidak menjadi anggota LDTQN. Mereka tetap murid TQN Suryalaya yang Wali Mursyid-nya adalah Abah Anom. Tentu saja, sepanjang mereka tidak membatalkan bay’at dzikir mereka kepada Abah Anom dan tetap mengamalkan ajaran asli TQN yang dari Abah Anom.

Konsekuensi bahwa LDTQN adalah organisasi kemasyarakatan (ormas) dan bukan organisasi tarekat adalah:

  1. LDTQN tunduk pada sistem hukum nasional NKRI, dan dapat dibubarkan oleh penguasa hukum NKRI.
  2. Negara-negara yang tidak mengizinkan adanya perwakilan LDTQN (karena dianggap organisasi asing) sehingga Murid TQN Suryalaya di negara-negara tersebut tidak dapat membentuk LDTQN, mereka tetap Murid Abah Anom. Hal yang sama juga dapat terjadi pada ikhwan TQN warga NKRI dan tinggal di NKRI tetapi tidak menjadi anggota LDTQN.
  3. Sebagai ormas berbadan hukum perkumpulan, LDTQN harus dikelola secara rasional, profesional, legal (dapat dipertanggung jawabkan secara hukum), demokratis, terbuka, dan kedaulatan tertinggi berada pada anggota.
  4. Sebagai ormas, LDTQN juga harus dikelola secara modern, jauh dari praktek-praktek otoriter-paternalistik-feodalistik, tidak didasari oleh berbagai mitos dan kultus, maupun zindiq dan perdukunan.
  5. Sebagai ormas, LDTQN harus memberikan pelayanan dan manfaat yang luas bagi para anggotanya, khususnya untuk menopang dan mempermudah para anggotanya dalam mengamalkan TQN Suryalaya. Apabila manfaat itu tidak dirasakan oleh anggota, atau Pengurus LDTQN lebih bersikap untuk dilayani dan bukan melayani, maka LDTQN akan melemah, pasif, bahkan bubar ditinggalkan oleh para anggotanya. Hal itu terjadi sebagai konsekuensi yang logis dan sesuai sunnatullah (hukum alam).

Baca juga: Sufi Itu Pelopor Kemajuan Umat

Semoga peserta Mubes LDTQN 2023 dapat memahami betul konsekuensi-konsekuensi LDTQN sebagai ormas berbadan hukum perkumpulan itu, dan mampu menghasilkan keputusan-keputusan yang tepat dan bermanfaat berdasarkan musyawarah dan mufakat yang adil.

بارك الله في جهدكم
Kedua, LDTQN sebagai Lembaga Dakwah

Sangat menarik, sejak pembentukan YSB oleh Abah Anom sudah ditekankan adanya Bidang Ilmu dan Dakwah. Artinya, betapapun TQN Suryalaya adalah suatu gerakan tarekat yang sangat spirtualistik tetapi tidak pernah, dan tidak boleh, mengabaikan aspek Ilmu dan Dakwah. Juga adagium Amaliyah yang Ilmiyah dan Ilmu yang Amaliah sering kita dengar didengang dengungkan di kalangan TQN Suryalaya. Maka tidak mengherankan, ketika YSB wilayah/daerah dibekukan justeru Bidang Ilmu dan Dakwah yang dibesarkan menjadi ormas LDTQN. Tentu ini tidak terjadi dengan begitu saja secara kebetulan, ada peran Guru Mursyid yang mengarahkannya dari alam barzakh.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi