Ini Tiga Aspek Yang Terkandung dalam Manaqib
Al Qur'an sendiri dalam banyak ayat mengisahkan orang-orang shalih dan zuhud
Mengikuti manaqib sangat banyak sekali manfaat dan kebaikannya. Kebaikan itu terkandung sebagaimana isi dalamnya. Dalam Tajudz Dzakir Fi Manaqib As-Syekh Abdul Qadir Jailani yang merupakan terjemahan manaqib Syekh Abdul Qodir dalam bahasa Indonesia disebutkan tiga aspek yang terkandung dalam manaqib.
Pertama, riwayat, terutama yang menceritakan Syekh Abdul Qadir Jailani qs. Sebagian besar mengenai riwayat hidupnya, dan yang paling ditonjolkan ialah budi pekertinya yang baik, kesalehan dan kezuhudannya, kegiatan ibadahnya, perjuangan dalam membela golongan lemah para fakir miskin, menjauhkan segala perbuatan maksiat, gemar belajar dan beramal tidak putus; beliau juga merupakan seorang anak yang jujur dan cinta kepada ibu bapaknya.
Imam Namawi menyatakan bahwa Syekh Abdul Qadir Jailani qs dalah guru dalam mazhab Syafi’i dan Hambali. Mengenai kealiman Tuan Syekh, dalam ilmu pengetahuan beliau memperoleh dua lautan ilmu: pertama, bahrun nubuwwah yakni keilmuan Nabi yang tidak habis-habisnya; kedua: bahrul futuwwah yakni keilmuan Ali bin Abi Thalib yang tidak terhingga.
Kita diperintahkan Allah Swt untuk selalu memetik pelajaran, termasuk dari riwayat orang-orang shalih. Al Qur’an sendiri dalam banyak ayat mengisahkan orang-orang shalih dan zuhud. Kisah-kisah tersebut mengandung hikmah dan sangat berguna untuk dijadikan contoh keteladanan. Kisah-kisah itu juga bisa dijadikan sebagai sumber moral dan inspirasi dalam berjuang dan menghadapi aneka tantangan zaman.
Baca juga: Tujuan dan Maksud Manaqib Syekh Abdul Qadir Al Jailani
Kedua, karamah atau keramat. Karamah bisa diartikan dengan kehormatan, kemuliaan. Karamah juga ada kalanya digunakan untuk sesuatu di luar adat kebiasaan yang muncul dari orang shalih atau wali sebagai kehormatan atau anugerah dari Allah Swt. Jika Nabi dan Rasul menerima kehormatan anugerah dari Allah berupa mukjijat, maka orang-orang shalih termasuk para waliyullah memperoleh berupa anugerah karamah.
Dalam kandungan manakib, banyak terdapat hikmah dan karamah. Terkait hal ini banyak riwayat yang tidak masuk akal pikiran dan tidak atau belum terjangkau oleh ilmu pengetahuan, malah ada kalanya seolah-olah keluar dari syariat. Sehubungan dengan hal ini, Syekh Abdul Qadir berkata: “Apabila kamu mendengar perkataan-perkataan, sebagian perkataan yang diucapkan para ahli tasawuf dan ahli hikmah yang sempurna, tampak lahirnya seperti tidak sesuai atau menyalahi syariat dan seolah-olah menunjukkan kesesatan, maka untuk hal itu maka sebaiknya tasawuf artinya lebih baik diam dan segera mohon petunjuk dari Allah. Bila kamu bukan ahli Takwil, mintalah segera kepada Allah agar kamu dapat mengerti kepada yang belum kamu ketahui.”
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______