PENDAMAI Gelar Seminar “Penyatuan Umat Dalam Mendepani Isu Palestin”

Jakarta – Ahad pagi (07/01),  Pertubuhan Damai dan Cinta Insani (PENDAMAI) menyelenggarakan seminar, mengundang KH.Wahfiudin Sakam, wakil talqin TQN PP Suryalaya. Kegiatan yang diselenggarakan  di Dewan Serbaguna Masjid Diraja Tengku Ampuan Jemaah, Bukit Jelutong, Persiaran Gerbang Utama, Shah Alam, Malaysia ini dihadiri tidak kurang dari 500 dari orang lebih, bertajuk “Penyatuan Umat Dalam Mendepani Isu Palestin.”

Dr. Ahmad Fakhrurrazi bin Mohammed Zabidi, pengurus PENDAMAI sekaligus tuan rumah, mengungkapkan rasa syukurnya bisa mengundang salah seorang wakil talqin Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah (TQN) PP Suryalaya, KH. Wahfiudin Sakam. “Dalam seminar ini kita berikan waktu yang seluas-luasnya untuk kyai agar kita maksimal mendapatkan pencerahan tentang peran tasawuf saat ini,” ujar ia saat memberikan sambutan.

Dalam paparannya Kyai Wahfiudin menjabarkan konsep ketasawufan. Materi yang Ia sampaikan adalah Mengenal Diri Menggapai Ilahi. “Hakikat diri kita adalah diri ruhani dengan pusatnya qalbu. Maka jika ingin memperbaiki diri, maka perbaiki qalbu kita dengan dzikrullah.”

“Kejujuran, sabar, iman, semangat hidup dan cinta kasih ada di dalam qalbu. Jika qalbu kita kuat maka mampu membentengi diri dan mengendalikan hawa,” Ungkap Mudir JATMAN DKI Jakarta.

Materi selanjutnya adalah tentang dzikir. Dalam kesempatan itu, Kyai yang aktif di Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI Pusat ini menyampaikan talqin dzikir. “Iblis selalu berusaha masuk ke dalam diri manusia dari depan, belakang, kanan dan kiri kita. Iblis mengalir masuk berupa aliran energi mengikuti aliran darah, masuk ke dalam pembuluh darah yang paling halus, ke telinga, mata, hidung, mulut, otak dan anggota tubuh lainnya.”

“Maka kita menjadi perlu untuk belajar dzikir kalimat tauhid, Laa ilaaha illallaah sebagai benteng untuk menutup pintu masuk iblis ke dalam diri kita.” ujar Kyai Wahfi

Kegiatan seminar ditutup pukul 17.00 waktu setempat dengan dzikir berjamaah yang dipimpin Ustadz Dr. Ahmad Fakhrurrazi bin Mohammed Zabidi. (Idn)