Berawal dari Wasiat Syekh Tholhah, Inilah Latar Belakang Dibentuknya LDTQN Suryalaya

Keberadaan LDTQN (Lembaga Dakwah Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah) Suryalaya berkaitan erat dengan sejarah Pondok Pesantren Suryalaya itu sendiri.

Pengersa Abah Sepuh (Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad ra) mendirikan Pontren Suryalaya sebelum tahun 1905. Dari catatan para sarjana, Abah Sepuh dikenal sebagai pemuda yang haus untuk senantiasa mencari ilmu, terutama ilmu agama.

Setelah belajar di berbagai pesantren yang ada di sekitar Tasikmalaya dan Bandung, beliau mendapat petunjuk untuk melanjutkan belajar dan berguru kepada Syekh Tholhah Kalisapu Cirebon.

Singkat cerita Abah Sepuh berguru kepada Syekh Tholhah selama beberapa tahun, dan kadang bermukim di sana. Sekitar tahun 1900-an, Abah Sepuh dipanggil oleh Syekh Tholhah dan mendapat wasiat serta amanat untuk melanjutkan dan menyebarkan TQN. Syekh Tholhah sendiri merupakan seorang Mursyid TQN jalur Syekh Ahmad Khotib Sambas ra.

Dalam salah satu pesannya, selain memberikan hirqah, Syekh Tholhah berpesan kepada Abah Sepuh agar dalam berdakwah TQN tersebut kepada masyarakat luas melalui sebuah lembaga.

Atas wasiat ini, Abah Sepuh kemudian mendirikan lembaga Patapan Suryalaya Kajembaran Rahmaniah yang diresmikan pada tahun 1905, dan nama Suryalaya itu sendiri diinisiasi oleh Syekh Tholhah.

Seiring dengan berjalannya waktu Patapan dikembangkan oleh Abah Sepuh. Beliau terus berdakwah TQN dengan cara-cara yang sesuai dengan masa itu. Waktu itu Abah Sepuh lebih sering keliling ke berbagai daerah untuk mendakwahkan TQN.