Makna dan Tiga Macam Kedekatan dengan Allah Swt
Imam Al Izz bin Abdissalam menjelaskan makna kedekatan dengan Allah Swt
Dalam kitab Zubad Khulashatit Tashawuf, Imam Al Izz bin Abdissalam menjelaskan makna kedekatan dengan Allah Swt. Seperti dalam firman-Nya di surah Al Baqarah ayat 186:
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. (Surah Al-Baqarah: 186)
Begitu juga dalam hadis qudsi, beliau berfirman,
Ketika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Dan tatkala dia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa.” (HR. Tirmidzi)
Imam Izzuddin menerangkan sejak awal bahwa Allah Swt tidak disifati dengan apa yang diisyaratkan kepada kita dalam banyak hadis maupun lainnya. Berupa hal menempati (hulul) atau turun (nuzul), tersambung (ittishal) atau terpisah (infishal), serta bersentuhan (mulamasah) atau bersejenis (mujanasah).
Baca juga: Ke Suryalaya Mencari Kunci Untuk Dekat Pada Allah Swt
Sulthanul ulama itu mewanti-wanti agar kita berhati-hati sehingga tidak sedikit pun dari kita menyerupakan Allah Swt dengan makhluk-Nya. Maka segala apapun yang kita bayangkan atau tentukan dalam benak pikiran, Allah Swt tidak lah seperti itu. Bagaimana bisa diserupakan makhluk yang fana dan Allah Yang Maha Terdahulu (Al Qadim) dan Maha Kekal (Al Baqiy). Tidaklah bisa dibandingkan hamba yang hina dengan Tuhan Yang Mulia.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______