Berawal dari Wasiat Syekh Tholhah, Inilah Latar Belakang Dibentuknya LDTQN Suryalaya
Abah Sepuh dipanggil oleh Syekh Tholhah dan mendapat wasiat serta amanat
Sebaliknya yang di daerah pun sering berkunjung ke Suryalaya. Demikian cara berdakwah waktu itu terus berjalan.
Waktu itu, dakwah demikian bisa berjalan, tetapi jangkauan dakwahnya hanya terbatas pada masyarakat sekitar Tasikmalaya, Ciamis, Majalengka, Sumedang, Kuningan, termasuk Bandung dan sekitarnya. Dakwah tidak menjangkau masyarakat luas karena cara penyampaiannya terbatas dan hanya melalui mulut ke mulut.
Baca juga: LDTQN Pusat Instruksikan LDTQN Daerah Lakukan Pemutakhiran Data
Waktu terus berjalan dan terjadi berbagai perubahan. Abah Sepuh mempunyai seorang putra yang ke-5 yang dikenal kemudian hari sebagai Abah Anom (Syekh Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin).
Beliau dididik dengan keras dibandingkan dengan saudara-saudara lainnya. Abah Anom sedang disiapkan jauh hari untuk kepemimpinan berikutnya.
Sekitar tahun 1950-an Abah Anom dipanggil untuk meneruskan kepemimpinan, baik tarekat maupun Patapan Suryalaya. Abah Anom melanjutkan dakwahnya Abah Sepuh.
Seiring dengan perubahan waktu dan kemajuan teknologi, di mana waktu itu mulai dikenal lembaga dan jenis kelembagaan termasuk pesantren, maka beliau meresmikan lembaga tersebut menjadi Pondok Pesantren Suryalaya.
Pondok Pesantren Suryalaya tetap melaksanakan amanat dari Syekh Tholhah dan Abah Sepuh dalam mengamalkan, mengamankan, dan melestarikan TQN Suryalaya. Ponpes Suryalaya terus berkembang dengan pesat, Ikhwan semakin banyak termasuk yang menitipkan para putra putrinya ke Suryalaya.
Atas usulan dari beberapa tokoh waktu itu dan para muridnya serta sesuai dengan aturan pemerintah waktu itu, maka Pangersa Abah Anom mendirikan Yayasan Serba Bakti dalam rangka membantu visi Suryalaya, yaitu mengamalkan, mengamankan dan melestarikan TQN.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______