Bahasa Kasar Rambah Sekolah Dasar. Apa yang Harus Dilakukan?
Konten negatif di media sosial memiliki dampak yang signifikan terhadap perilaku anak
Perubahan pola pikir
Konten negatif dapat membentuk pola pikir yang pesimis, sinis, atau bahkan nihilistik pada anak. Hal ini dapat menghambat perkembangan potensi diri dan kreativitas anak.
Kecenderungan perilaku berisiko
Anak yang sering terpapar konten negatif cenderung lebih mudah terlibat dalam perilaku berisiko seperti perundungan, vandalisme, atau penggunaan narkoba.
Contoh konkret dampak konten negatif; anak yang sering melihat konten perundungan di media sosial mungkin akan meniru perilaku tersebut dan melakukan perundungan terhadap teman sebaya. Anak yang sering menonton tayangan kekerasan mungkin akan menjadi lebih agresif dan mudah marah. Anak yang sering mendengar bahasa kasar di media sosial mungkin akan menggunakan bahasa yang sama dalam percakapan sehari-hari. Permainan online yang mengandung kekerasan dan bahasa kasar memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap perilaku anak. Paparan terus-menerus terhadap konten seperti ini dapat membentuk pola pikir dan perilaku anak secara negatif.
Dampak Permainan Online Terhadap Perilaku Anak
1. Menormalisasi Kekerasan
Permainan yang penuh kekerasan membuat anak menganggap tindakan agresif sebagai hal yang biasa dan dapat diterima. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan anak berperilaku agresif baik dalam dunia maya maupun dunia nyata.
2. Meningkatkan Agresivitas
Paparan terus-menerus terhadap kekerasan dalam game dapat meningkatkan tingkat agresivitas anak. Mereka mungkin lebih mudah marah, impulsif, dan cenderung menyelesaikan masalah dengan kekerasan.
3. Mempengaruhi Empati
Permainan yang penuh kekerasan dapat menurunkan tingkat empati anak. Anak mungkin kesulitan memahami perasaan orang lain dan kurang peduli dengan akibat dari tindakannya.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______