Bagaimana Kaitan Ilmu Ushuluddin dan Pemeliharaan Lingkungan?
Lingkungan dan manusia sama-sama sebagai makhluk ciptaan Allah Swt
Lingkungan dan manusia sama-sama bersujud kepada Allah ta’ala, mematuhi perintah-Nya, tunduk pada sunnah-Nya dalam penciptaan.
Dan semua sujud kepada Allah baik yang di langit maupun yang di bumi, baik dengan kemauan sendiri maupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayang mereka, pada waktu pagi dan petang hari. [Surat Ar-Ra’d: 15]
Lingkungan dan manusia juga sama-sama bertasbih kepada Allah Tuhan Pengatur Alam Raya, meskipun kita tidak mengerti tasbihnya.
Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun. [Surat Al-Isra’: 44]
Baca juga: Waktunya Kampanyekan Lingkungan Melalui Mimbar Masjid dan Mimbar Digital
Akan tetapi, meskipun lingkungan dan manusia sama-sama ciptaan Allah Swt, sama-sama bersujud dan bertasbih pada-Nya, Allah ta’ala memberikan keistimewaan kepada manusia. Keistimewaan manusia dibanding dengan seluruh komponen lingkungan ialah Allah menganugerahinya akal dan kemampuan rohani. Yang dengan hal tersebut manusia memenuhi syarat untuk menjadi khalifah di bumi, memikul amanah yang ditugaskan padanya di bumi, sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur’an surah Al Ahzab ayat 72.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______