Wejangan Pangersa Abah Anom di Bulan Ramadhan

Salah satu wejangan beliau di bulan Ramadhan ini ialah agar kita memperbanyak qiyamullail

Pangersa Abah Anom mengajak murid-muridnya dan kaum muslim pada umumnya untuk tidak terjebak pada paham materialisme yang cenderung dianut oleh sebagian masyarakat kita yang melihat materi secara berlebih-lebihan, dan mengukur segala sesuatunya dengan materi.

Sebab jika pandangan materialistik ini menjangkiti masyarakat muslim, maka perhatian terhadap tubuh akan jauh lebih dominan, bahkan cenderung melupakan ruhani sebagai esensi manusia. Ketika ada banyak kasus stunting karena kurangnya gizi dan nutrisi pada anak di masa pertumbuhan, atau adanya malnutrisi maka hakikatnya di saat yang sama juga yang dinamakan malnutrisi ruhani.

“Sehingga ruhani kita akan terisi dan kuat, serta terbukanya kebahagiaan dunia dan akhirat,” begitu ungkap Pangersa Abah Anom.

Hal tersebut mengisyaratkan bahwa manusia perlu mendapatkan asupan gizi dan nutrisi ruhani yang cukup agar kuat secara mental dan spiritual. Wejangan beliau ini juga mengajarkan bahwa kita harus menjaga keseimbangan dalam memenuhi kebutuhan jasmani dan ruhani. Sehingga kita dengan hidayah dan taufiq-Nya bisa menghadapi aneka tantangan kehidupan dan menjalaninya dengan penuh kesyukuran dan kesabaran. Dan bila nutrisi ruhani ini terpenuhi maka akan terbuka kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah Saw.

عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ ؛ فَإِنَّهُ دَأَبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ، وَإِنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ قُرْبَةٌ إِلَى اللَّهِ، وَمَنْهَاةٌ عَنِ الإِثْمِ، وَتَكْفِيرٌ لِلسَّيِّئَاتِ، وَمَطْرَدَةٌ لِلدَّاءِ عَنِ الجَسَدِ

Hendaknya kalian melakukan qiyamullail (shalat malam) karena ia merupakan hidangan/kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, dan sesungguhnya qiyamullail mendekatkan kepada Allah, menghalangi dari dosa, menghapus kesalahan, dan menolak (menjauhkan) penyakit dari badan (HR. Tirmidzi)

Baca juga: Wejangan Abah Anom, Jangan Sia-siakan Waktu!

Dalam hadis tersebut disebutkan manfaat shalat malam, yakni ia telah mengamalkan amalan dan kebiasaannya orang-orang shalih lebih dekat dengan Allah Swt, tercegah dari melakukan dosa, menghapus aneka kesalahan, serta sehat tubuhnya. Hal tersebut tidak lain adalah faktor-faktor yang mengantar pada kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Selain itu di waktu shalat malam di sepertiga terakhir itu merupakan waktu yang efektif untuk mendekatkan diri pada Allah Swt, dalam hadis juga disebutkan keadaan paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya ialah saat ia bersujud.

أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الرَّبُّ مِنَ الْعَبْدِ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ الْآخِرِ ؛ فَإِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ تَكُونَ مِمَّنْ يَذْكُرُ اللَّهَ فِي تِلْكَ السَّاعَةِ فَكُنْ

Waktu yang paling dekat antara Rab dengan seorang hamba adalah pada tengah malam terakhir, maka apabila kamu mampu menjadi golongan orang-orang yang berzikir kepada Allah pada waktu itu, lakukanlah!. (HR. Tirmidzi)


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi