Tugas Utama Mujahid Dakwah dan Syarat Nahi Munkar
Syekh Yusuf Qaradhawi menetapkan empat syarat melakukan amar ma'ruf nahi munkar
Allah Swt memerintahkan setiap muslim yang memiliki kemampuan dan kepantasan (layak) berdakwah untuk mengajak orang kepada Allah (melaksanakan syariat) dengan hikmah, mauidzah hasanah, dan melakukan perdebatan (dialog) dengan cara yang paling baik.
Seorang mujahid dakwah, menurut KH. Zaenal Abidin Anwar, memiliki tiga tugas utama. Pertama, mengajak bakti dengan menggali segala ayat qur’aniyyah dan ayat kauniyyah.
Sehingga tatkala seorang mujahid dakwah membaca Al Qur’an, tak sekadar dilihat dari satu dimensi saja, yaitu membaca dengan harapan mendapat pahala. Tetapi harus dilihat dimensi lainnya, bahwa Al Qur’an menghimpun informasi tentang masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang (sekarang).
Menurut Wakil Talqin Pangersa Abah Anom, al Qur’an merupakan kebenaran mutlak yang harus diaktualisasikan sebagai petunjuk dan tuntunan dalam hidup ini.
Baca juga: Ini Tiga Tuntutan Jadi Mujahid Dakwah
Kedua, setiap mujahid dakwah, harus memiliki kepekaan, menangkap kebutuhan masyarakat, memberikan motivasi, bahkan mempelopori serta memimpin setiap kegiatan yang ma’ruf dengan cara yang ma’ruf.
Ketiga, setiap mujahid dakwah harus tampil melarang yang munkar secara proporsional dan profesional dengan bijak bestari dan ratio akademisi.
Syekh Yusuf Qaradhawi menetapkan empat syarat melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Pertama, hal tersebut disepakati kemungkarannya. Artinya kemungkarannya ditetapkan berdasarkan nash syara’ yang tegas dan jelas, atau berdasarkan kaidah-kaidah yang qath’iy setelah melalui penyelidikan.
Perkara yang mungkar tersebut, adalah sesuatu yang jelas-jelas keharamannya, di mana pelakunya berhak mendapat siksa. Karena melakukan sesuatu yang dilarang maupun meninggalkan sesuatu yang diperintahkan, baik termasuk dosa kecil maupun dosa besar.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______