Tiga Kedudukan Dzikir Menurut Pangersa Abah Anom (Bagian 2)
Sebagai amalan yang paling utama untuk mendekatkan diri (taqarrub) pada Allah
Dalam ayat yang lain, orang yang berdzikir mengingat Allah akan mendapatkan perhatian Allah Swt sebagai balasannya.
Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu! Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku!
[Surah Al-Baqarah: 152]
Allah Swt memerintahkan hamba-Nya untuk ingat (dzikir) pada-Nya serta bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh-Nya. Dzikir berarti menghadirkan ingatan atau lawan dari lupa. Saat seorang hamba berdzikir atau mengingat penciptanya, maka hal itu bisa dilakukan melalui lisan, qalbu, dan anggota tubuh.
Dzikir melalui lisan misalnya dengan bertahmid, bertasbih, dan mengagungkan-Nya, atau juga membaca kitab-Nya sambil menghadirkan di dalam benak kebesaran dan keagungan-Nya.
Baca juga: Alasan Mengapa TQN Suryalaya Disebut Sebagai Tarekat Dzikir
Adapun dzikir melalui qalbu di antara artinya ialah memikirkan tanda dan bukti yang menunjukkan wujud-Nya (dzat dan sifat-Nya), serta aneka tugas kewajiban dan hukum-hukum-Nya, perintah dan larangan-Nya, serta rahasia makhluk-Nya.
Sedangkan dzikir dengan anggota tubuh ialah mendayagunakan anggota tubuh dan panca indera untuk sibuk dalam perbuatan yang diperintahkan-Nya, berpaling dari aneka kegiatan yang dilarang-Nya.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______