Tiga Kedudukan Dzikir Menurut Pangersa Abah Anom (Bagian 2)
Sebagai amalan yang paling utama untuk mendekatkan diri (taqarrub) pada Allah
Dalam muqaddimah kitab Miftahus Shudur, KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin QS menyatakan tiga kedudukan dzikir. Pertama sebagai hal yang paling agung dan utama. Kedua, amalan yang paling utama dalam mendekatkan diri pada Allah Swt. Ketiga, wasilah yang paling menghubungkan manusia dengan Tuhannya.
Sebagai amalan yang paling utama untuk mendekatkan diri (taqarrub) pada Allah, maka setiap orang yang beriman diperintahkan untuk banyak berdzikir mengingat Allah Swt.
Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya, [Surah Al-Aḥzāb: 41]
Orang-orang yang beriman kepada Allah diperintahkan untuk mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah Swt dengan hal yang diridhai-Nya dalam setiap waktu dan keadaan.
Baca juga: Tiga Kedudukan Dzikir Menurut Pangersa Abah Anom (Bagian I)
Sebab mengingat Allah adalah penyembuh jiwa, obatnya badan. Dengan dzikir qalbu menjadi tenteram dan dada menjadi lapang. Dzikir juga menghapus kesalahan dan dosa. Orang yang beriman dengan benar dan sungguh-sungguh dalam keimanannya senantiasa tekun untuk taat memperbanyak dzikir.
Allah Swt juga memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa berdzikir mengingat-Nya malam dan siang serta menyibukkan diri dalam beribadah pada-Nya, mempersembahkan diri pada hal-hal yang diridhai-Nya.
Dan sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh hati. [Surah Al-Muzzammil: 8]
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______