Tiga Ilmu Yang Wajib Dipelajari Pengamal Tarekat

Syekh Sayyid Abu Bakr yang lebih dikenal dengan Sayyid Bakri Al Makki Ibnu Sayyid Muhammad Syatha’ Ad Dimyathi dalam Kifayatul Atqiya’ wa Minhajul Ashfiya’ menyebutkan bahwa wajib bagi setiap salik (pengamal tarekat) untuk mempelajari tiga ilmu.

Pertama, ilmu yang memperbaiki, mengoreksi, membenahi ketaatan dan ibadah seperti wudhu’, shalat, puasa, zakat, haji serta bermuamalah yang sesuai dengan syari’ah. Sebab beramal tanpa ilmu itu dianggap batil atau tertolak.

Kedua, ilmu yang membetulkan, meluruskan dan memperbaiki keyakinan yang selaras dengan mazhab Ahlussunnah wal Jama’ah. Agar selamat dan terjaga serta waspada dari aqidah-aqidah yang rusak seperti mu’tazilah, jabariyah ataupun mujassimah.

Baca juga: Prinsip Tarekat Menurut Abah Anom

Ketiga, ilmu yang membantu untuk membersihkan qalbu dan menyucikan diri dari aneka akhlak yang tercela seperti sombong, riya’, dengki, kikir dan penyakit-penyakit qalbu lainnya.

Ketiga ilmu ini, yakni ilmu yang membenahi ibadah (ilmu fiqih), ilmu yang meluruskan aqidah (ilmu tauhid) serta ilmu yang menyucikan qalbu (ilmu tasawuf) hukum mempelajarinya adalah fardhu ‘ain.

Siapa yang mengetahui ilmu-ilmu syariat tersebut serta mengamalkannya, kata pengarang I’anatut Thalibin tersebut, maka akan memperoleh keselamatan.

Jika kamu mengetahui dan mengamalkannya (yakni ilmu-ilmu tersebut), kamu akan memperoleh keselamatan di negeri akhirat serta mendapat ketinggian derajat di dunia dan akhirat.