Tarekat Metode Mengobati Penyakit Munafik
Ibnu Abbas menilai makruh seorang yang akan mendirikan shalat itu sambil malas-malasan
Tetapi orang munafik justru ketika mendirikan shalat justru malas-malasan. Ibnu Katsir menyebut mereka malas lantaran memang tidak niat shalat, tiada keimanan, dan tiada rasa takut (khasyah) serta tidak mengerti maknanya.
Ibnu Abbas menilai makruh seorang yang akan mendirikan shalat itu sambil malas-malasan. Menurutnya seorang yang akan mendirikan shalat itu idealnya dilakukan dengan wajah berseri, besarnya harapan, dan riang hati, karena dia akan bermunajat dengan Allah Swt. Dan Allah di depan-Nya akan mengampuni dosanya dan menjawab permohonannya.
Kedua, Riya’ (Pamer)
Jadi secara zahir, sifat orang munafik ialah malas-malasan ketika shalat. Sedangkan secara batin, shalatnya untuk mencari pujian manusia. tidak ada keikhlasan di dalam qalbunya.
Oleh karena itu, disebutkan dalam shahihain, shalat yang paling berat bagi orang munafik ialah shalat Isya dan shalat subuh. Karena di dua waktu tersebut cenderung tidak terlihat orang-orang.
Baca juga: Berantas Korupsi Dengan Tarekat
Nabi bersabda, siapa yang memperbagus shalat ketika dilihat manusia, dan memperburuknya ketika tidak dilihat (sendirian), maka sesungguhnya itulah sikap meremehkan. Dia meremehkan Tuhannya dengan shalatnya itu.
Ketiga, Sedikit Berdzikir
“Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali.” Orang munafik tidak berdzikir kecuali sedikit. Di dalam shalatnya tidak khusyuk, bahkan lalai, dan terhadap kebaikan dia berpaling.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______