Tanbih dan Prinsip Hak Asasi Manusia

Nabi melanjutkan pidatonya dengan suaranya yang tenang dengan kewibawaan yang penuh.

“Wahai manusia. Sesungguhnya darahmu, kehormatanmu, dan harta milikmu adalah suci dan mulia, sebagaimana suci dan mulianya hari ini di bulan yang mulia ini. (sehingga tak seorang pun boleh merenggut, melukai, atau merampasnya).”

“Ketahuilah, sesungguhnya segala tradisi jahiliyah mulai hari ini tidak berlaku lagi. Segala sesuatu yang berkaitan dengan perkara kemanusiaan yang tercela (seperti pembunuhan, dendam dsb) yang telah terjadi di masa jahiliyah, semuanya salah dan buruk dan tidak boleh berlaku lagi, untuk selama-lamanya.”

Apa yang Nabi sampaikan menjadi bukti dan landasan bahwa persaudaraan kemanusiaan harus terpelihara, dan itu jadi amanat penting yang beliau sampaikan di penghujung akhir hayatnya.

Hak Asasi Manusia Yang Harus Dipelihara
Siapa saja yang mendalami syariat Islam akan dengan mudah mendapati, bahwa tujuan-tujuan pokok ajaran Islam (maqashid asy Syariah) dengan jelas merefleksikan penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia yang harus dipelihara, yakni jiwa, agama, akal, harta dan keluarga (keturunan).

Kita juga bisa lihat catatan sejarah bagaimana sayyidina Umar bin Khaththab mengecam setiap tindakan yang melanggar hak-hak asasi manusia. “Kapankah kalian diperkenankan memperbudak manusia, padahal mereka dilahirkan dari Rahim-rahim ibu-ibu mereka dalam keadaan merdeka?” tegas Umar bin al Khaththab yang digelari al Faruq.

Prof. Dr. Mahmoud Hamdi Zaqzouq, Guru Besar Universitas al Azhar yang juga mantan Menteri Wakaf Mesir mengatakan bahwa hak-hak asasi manusia dalam Islam dibangun di atas dua prinsip utama, yaitu prinsip persamaan manusia (al musawah) dan prinsip kebebasan setiap individu (al hurriyyah).

1. Prinsip Al Musawah (Persamaan)

Pada prinsip yang pertama, yakni persamaan (al musawah) bertumpu pada dua pilar kokoh ajaran Islam: pertama, kesatuan asal muasal umat manusia; dan kedua, kehormatan kemanusiaan universal.

Pilar kesatuan asal muasal umat manusia dalam pandangan Islam sangatlah jelas. Allah menciptakan seluruh manusia dari jiwa yang satu. “Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu.” (Al A’raf: 189).


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
______
Rekomendasi