Tidak ada di antara manusia yang bisa merasa dirinya suci dari dosa dan kesalahan. Karena kelalaian, kealpaan, serta sifat lupanya manusia banyak melakukan kesalahan baik dilakukan dengan sengaja atau pun tidak.
Setiap keturunan Adam pernah berbuat kesalahan. Dan sebaik-baik orang yang membuat kesalahan ialah yang bertobat. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Maka sebaik-baik yang melakukan kesalahan ialah ia yang kembali kepada Allah dengan bertobat. Berpindah dari maksiat kepada taat. Dengan kata lain ada proses transformasi berubah jadi lebih baik. Karena sungguh Allah menyukai orang yang bertobat dan kembali pada-Nya.
Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri. (Al Baqarah: 222).
Lalu apa saja syarat tobat itu? Syekh Abdul Qadir Al Jilani dalam Karyanya Al Ghunyah menyebut ada tiga syarat bertobat. Pertama, menyesal atas kesalahan dan kekeliruan yang diperbuat. Kedua, berupaya untuk meninggalkan kesalahan dan dosa kapan dan di mana saja. Sedangkan yang ketiga ialah bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan dan dosa yang pernah diperbuatnya.
Wahai manusia, bertobatlah kepada Allah. karena aku bertobat dalam sehari seratus kali, (HR. Muslim).
Hadis ini memerintahkan kita untuk bertobat. Jika Rasul Saw bertobat hingga seratus kali sehari, tentu kita lebih butuh lagi kepada tobat dan memohon ampun kepada Allah Swt. Karena tobat adalah ajaran penting dalam Islam. Ia adalah pintu awal atau maqam pertama yang ditempuh oleh setiap salik menuju Allah Swt.
Namun para ulama menambahkan syarat ke empat jika kesalahannya itu menyangkut hak Adam. Yakni mengembalikan hak orang lain atau membebaskan diri dari kedzaliman yang diperbuatnya. Misalnya, jika menyangkut harta, maka kembalikan hak orang lain tersebut barulah tobatnya diterima.
Siapa yang pernah menzalimi saudaranya dalam kehormatan atau hal apapun, maka hari ini ia wajib meminta perbuatannya tersebut dihalalkan oleh saudaranya, sebelum datang hari dimana tidak berlaku dinar dan dirham. Karena jika orang tersebut memiliki amal salih, amalnya tersebut akan dikurangi untuk melunasi kezalimannya. Namun jika ia tidak memiliki amal salih, maka ditambahkan kepadanya dosa-dosa orang yang dizaliminya, (HR. Bukhari).
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______