Potensi Wakaf Yang Besar Harus Diimbangi Mitigasi Risiko
Wakaf itu ibarat danau tapi sayangnya hanya dipandang indah dan luas
Dengan membuat SOP yang benar, risiko bisa diminimalisir. Setelah itu, Dosen Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor itu, menegaskan agar mengikuti SOP yang dibuat, jangan sampai suka-suka. Karena itu setiap lembaga wakaf, wajib ada dua orang pengawas syariah dan pengawas operasional.
Yang kita kelola adalah milik Allah, informasi terbuka kepada siapapun. Ada komunikasi yang baik. Sebab yang lemah di kita adalah monitoring sebagai jantung pengawasan.
Paling tidak ada empat risiko yang potensial dialami. Pertama, risiko bahwa harta benda wakaf tidak bertambah. Kedua, risiko reputasi di mana aspek kepercayaan masyarakat menurun bahkan hilang. Ketiga, risiko produktivitas karena aset wakaf yang dikelola tidak optimal. Keempat, risiko investasi akibat tidak tepat dalam memilih investasi.
“Risiko terbesar wakaf ialah tujuan peradaban wakaf tidak tercapai,” tegasnya.
Baca juga: Mengapa Ikhwan TQN Harus Menaruh Perhatian Terhadap Zakat dan Wakaf
Anggota Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini mengatakan, menjadi nazhir sama dengan menjadi bisnisman. Berpikir wakaf artinya berpikir bisnis. Bedanya, dalam wakaf untungnya untuk maukuf alaih. Di sini juga pentingnya ada audit internal dan eksternal serta persiapan mitigasi yang tepat. []
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______