Menjadi sufi bukan sekadar mengaku sufi. Hal inilah yang dilihat oleh Imam Syafi’i sehingga ia mengecam orang yang hanya mengaku sufi dengan sifat-sifat tertentu.
Sebagaimana dikutip dari Manaqib As Syafi’i jilid 2 hal 207.
Sekiranya ada orang menjadi Sufi di pagi hari, maka tidaklah datang waktu Zuhur kecuali engkau jumpai orang tersebut menjadi dungu.
Pernyataan Imam Syafi’i tersebut, bagi yang tidak memahaminya akan menganggap bahwa beliau mengecam dan mencela setiap sufi atau orang yang mengamalkan tasawuf.
Padahal jika dilihat lebih lanjut dalam kitab Manaqib As Syafi’i tersebut akan dijumpai penjelasan dari Imam Bayhaqi terhadap pernyataan beliau di atas.
Imam Bayhaqi berkata, sesungguhnya yang beliau (Imam Syafi’i) maksud adalah dia yang masuk dunia sufi dan merasa puas dengan nama namun tidak memahami maknanya. Dia merasa cukup dengan simbol tanpa menghayati hakikatnya. Lebih senang duduk dibanding usaha (malas bekerja), dia membebani perbekalan hidupnya pada kaum muslimin, dan dia tidak peduli dengan mereka, dia tidak menjaga hak-hak mereka, tidak menyibukkan diri dengan ilmu dan ibadah, sebagaimana beliau mensifati mereka di tempat yang lain.
Baca juga: Ini Pakaian Sufi yang Sebenarnya
Di kali lain Imam Syafi’i juga mengungkapkan menyangkut sifat sufi yang perlu dihindari.
Seorang sufi bukanlah sufi sampai empat kualitas ini ada padanya, pemalas, banyak makan, tukang tidur, dan banyak beraktivitas yang tidak perlu.
Dalam Manaqib As Syafi’i jilid 2 hal 207-208, Imam Bayhaqi berkata bahwa yang Imam Syafi’i cela ialah orang yang memiliki empat sifat ini. Adapun mereka yang bersih kesufiannya dengan tawakkal yang benar kepada Allah ‘azza wa jalla dan menggunakan syariat dalam muamalahnya bersama Allah ‘azza wa jalla, juga dalam beribadah dan bermuamalah bersama manusia dalam pergaulan. Maka telah dikisahkan dari beliau bahwa Imam Syafi’i bergaul dengan mereka dan mengambil (ilmu) dari mereka.
Dengan demikian ada beberapa sifat yang dikritik dan dicela oleh Imam Syafi’i sebagaimana dijelaskan oleh Imam Bayhaqi.
Pertama, hanya mengaku sufi, puas dengan nama sufi tapi tidak mengerti hakikat dan maknanya. Kedua, suka berleha-leha (tidak suka bekerja). Ketiga, merepotkan orang lain.
Sifat keempat yang juga dikritik dari sufi ialah tidak peduli pada sesama. Kelima, tidak memenuhi hak kaum muslimin. Dan keenam, kesibukannya tidak diisi dengan ilmu (belajar dan mengajar) dan beribadah.
Sufi dengan karakter tersebut juga tidak pantas untuk dijadikan teman bergaul dan dijadikan guru. Karena karakter tersebut menggambarkan bahwa ia selalu memperturutkan hawa nafsu dan tak bisa mengendalikan diri (mujahadatun nafs).
Empat karakter tersebut juga tidak sesuai dengan yang diteladankan Rasululullah Saw selaku uswatun hasanah bagi semua sufi yang hakiki.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______