Pengamal Tarekat Mesti Kembangkan Life Skill Hadapi Lonjakan Penduduk

Para murid tarekat di Indonesia mesti ikut aktif menjaga dan memelihara NKRI dari aneka ancaman, baik dari dalam maupun luar.

“Tak ada yg dapat diperbuat kecuali masing-masing tarekat fokus pada pembinaan para murid tarekat. Pembinaan spiritual yang otentik dan tulus. Hanya itu yang dapat menyelamatkan NKRI,” ungkap KH. Wahfiudin Sakam kepada Pengurus JATMAN DKI Jakarta.

Menurut Kiai Wahfi, para pengamal tarekat maupun ormas Islam lainnya yang ikut menjaga keutuhan NKRI mesti mandiri untuk mengubah nasibnya sendiri. Dan itu diawali dengan kemauan berpikir kritis.

Baca juga: Asyik Tanpa Sampah Plastik Kiai Wahfi Bumi Tanggung Jawab Kita

Wakil Talqin Pangersa Abah Anom tersebut menyebut, pencerahan dari langit. Hidayah dan taufik dari Allah. Hanya ahluth thariqah (pengamal tarekat) yang memiliki jalan untuk menjemputnya. Kecuali para ahluth thariqah justru sibuk mengejar yang lain.

“Jangan main-main dengan lonjakan jumlah penduduk, yang berdampak pada pengangguran dan kemiskinan,” tegas Wakil Ketua MUI Komisi Pendidikan dan Kaderisasi itu.

Grafik pertumbuhan penduduk.

Dalam seratus tahun terakhir, tambahnya, penduduk dunia menjadi empat kali lipat, menjadi delapan Miliar orang.

Tahun 2030 sebentar lagi, penduduk NKRI akan menjadi 300 juta orang. Artinya, jumlah tersebut hampir empat kali lipat dibanding saat kemerdekaan tahun 1945. Jumlah itu juga sekitar tiga kali lipat dibanding jumlah penduduk saat orde baru mulai berkuasa.

Baca juga: Kiai Wahfi: Organisasi Tarekat Harus Berjalan Modern dan Visioner

Kiai Wahfi menceritakan bahwa banyak petani yang banyak menjual habis lahan-lahan mereka untuk menyekolahkan anak hingga menjadi berbagai sarjana, untuk kemudian banyak yang menganggur.

Sekali kebijakan bayar toll diganti dengan tapping kartu, puluhan ribu pegawai langsung di-PHK. Saat ini berbagai bank sedang menutup ratusan kantor cabang mereka, puluhan ribu lagi karyawan berbagai bank bersiap menganggur. Sejak 2015 hingga 2021 tercatat ada 3000 kantor cabang Bank di Indonesia tutup.

Data urbanisasi di Indonesia.

“Para ahluth thariqah harus bersiap hidup lebih rasional, lebih hemat, lebih mengembangkan keterampilan usaha. Kegiatan-kegiatan pengerahan massa yang ke sana ke mari, dengan harapan mendapat berkah, tetapi menguras uang/ongkos, tenaga, pikiran, dan waktu para anggota, dan hasilnya hanya menjadi permainan para elite politik, harus diganti dengan kegiatan thariqiyah yang murni spiritual tetapi produktif juga untuk keluarga,” ucap Mantan Mudir Aam JATMAN tersebut.

Baca juga: Kiai Wahfi: Ikhwan TQN Harus Terbiasa Berpikir Kritis

Selain itu, Kiai Wahfi menjelaskan, dua pertiga penduduk NKRI bergeser ke perkotaan. Kehidupan gaya urban dengan kompetisi tinggi menuntut life skills yang up to date.

“Apa jawaban kaum tarekat bagi para pengamalnya? Adakah kegiatan-kegiatan pengembangan life skill (keterampilan hidup) untuk para pengamal tarekat?” pungkasnya.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
______
Rekomendasi