Orang Yang Cerdas Menurut Nabi Muhammad Saw

Muhasabah berasal dari kata haasaba - yuhaasibu yang berarti melakukan perhitungan

Diriwayatkan dari Sayyidina Umar bin Khattab ra, beliau berkata hisablah dirimu sebelum kamu dihisab. Sayyidina Umar ra adalah sosok sahabat Nabi Saw yang terkenal bukan hanya keberanian dan sikap zuhudnya, tapi juga kecerdasannya.

Lewat pesannya tersebut, Khalifah pengganti Sayyidina Abu Bakar Ash Shiddiq ra itu menekankan betapa pentingnya melakukan muhasabah. Muhasabah berasal dari kata haasaba – yuhaasibu yang berarti melakukan perhitungan dan pengawasan terhadap diri.

Muhasabah bisa dibilang sebagai upaya untuk memperhitungkan amal perbuatan lahir dan batin sebelum dihitung pada yaumul hisab atau hari kiamat. Dari perhitungan ini bisa diperoleh apakah kita termasuk golongan yang untung atau merugi sebagaimana melakukan hitung menghitung ketika berdagang. Tanpa evaluasi usaha perdagangan sulit maju dan berkembang.

Baca juga: Hijrah Transformatif Dinamis Dalam Bergerak

Muhasabah juga sekaligus melakukan pengawasan diri agar selamat dan semakin baik dari waktu ke waktu. Nabi bahkan meletakkan muhasabah sebagai bagian dari ciri kecerdasan seseorang.

الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْأحمق مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا، وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ

Orang cerdas ialah siapa yang berusaha taat (melakukan evaluasi diri dan menundukkan diri untuk taat) dan beramal untuk bekal setelah kematian. Orang bodoh ialah dia yang mengikuti hawa nafsunya sambil berharap pada Allah (akan mengampuninya). (HR. Tirmidzi)

Orang yang dianugerahi Allah kecerdasan memiliki ciri-ciri. Pertama, orang ini senantiasa melakukan evaluasi diri dan memperbaikinya. Orang ini melakukan muhasabah sebelum dihisab nanti.


Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi