Tradisi Mengenang Guru dalam TQN Pontren Suryalaya
Guru dalam Islam memiliki kedudukan yang amat tinggi dan terhormat
Salah satu yang ditekankan dalam amaliah TQN Pontren Suryalaya ialah senantiasa mengenang dan mendoakan guru-guru. Sebab guru dalam Islam memiliki kedudukan yang amat tinggi dan terhormat.
Guru Mursyid TQN Pontren Suryalaya amat menghormati dan memuliakan para guru. Sebab guru adalah pekerjaan manusia yang paling mulia di dunia dan akhirat yakni Rasulullah Saw.
Nabi Muhammad Saw adalah guru yang membawa cahaya, mengeluarkan umatnya dari kegelapan karena kekafiran, kejahilan, dan kesesatan menuju cahaya iman, ilmu dan hidayah singkatnya menuju Allah Swt.
Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang ummi dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah, meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (Al Jumu’ah: 2).
Baca juga: Ketika Nabi Lebih Memilih Majelis Ilmu
Imam Ahmad bin Hanbal misalnya mendoakan gurunya Imam Syaf’i selama 40 tahun dalam shalatnya. Jika mengenang guru menurut Sufyan ibnu Uyainah saja bisa mendatangkan rahmat, apalagi mendoakannya.
Ketika orang-orang salih disebut, rahmat pun turun.
Maka, dalam amaliah harian TQN Pontren Suryalaya, al fatihah dibacakan secara khusus kepada Nabi Muhammad Saw sebagai penghulu guru, keluarga, sahabat, istri, dzurriyah dan semua ahli baitnya beliau.
Kemudian al fatihah juga dihadiahkan kepada arwah silsilah guru dalam tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah serta seluruh cabang dan ahli silsilah serta yang mengambil darinya, bahkan kepada semua ahli tarekat.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______