Ketika Nabi Lebih Memilih Majelis Ilmu
Islam mewajibkan setiap muslim untuk belajar sepanjang hayat sebagai bentuk jihad
Namun perlu digaris bawahi, bahwa ilmu yang dimaksud di sini adalah ilmu yang bermanfaat. Lalu seperti apa ilmu yang bermanfaat itu? Dalam kitab Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya’ disebutkan bahwa,
Syekh Abu Abdurrahman as Sulami berkata: setiap ilmu yang tidak menanamkan khasyah (rasa takut disertai kekaguman kepada Allah Swt) kepada pemiliknya, tawadhu’ (kerendahan hati), menasihati sesama serta kasih sayang kepada mereka, dan tidak menuntunnya untuk baik hubungannya dengan Allah Swt, menunaikan amanah, melawan hawa nafsu itulah ilmu yang tidak bermanfaat. Dan Nabi Muhammad Saw sendiri memohon perlindungan kepada Allah Swt terhadap ilmu ini.
Ya Allah sungguh aku memohon perlindungan kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat (HR. Muslim).
Baca juga: Tanpa Ulama, Manusia Seperti Hewan Ternak
Dan Allah Swt menyifati ulama dengan khasyah itu sebabnya mereka disebut ahlul khasyah.
Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama (Fathir: 28).
Inilah ilmu yang bermanfaat, ilmu yang membuat semakin ma’rifat kepada Allah Swt. Sehingga sebagian salaf berkata, siapa yang bertambah ilmunya maka bertambahlah khusyuk (tunduk). []
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______