Jangan Bohongi Allah

Jika terhadap sesama manusia saja ini tidak pantas dilakukan, apalagi terhadap Allah

Munafik adalah sifat tercela, kepada siapapun, apalagi terhadap Allah. Tapi nyatanya, inilah akhlak kita selama ini kepada Allah. Badan menghadap tapi qalbu berpaling pada yang lain.

Munafik adalah penyakit ruhani. Menimpa siapa saja, tua, muda, kaya, miskin, pintar, bodoh. Tidak akan sembuh dengan tingginya ilmu, tuanya umur, apalagi banyaknya harta. Karena ia tidak terletak di tubuh atau pikiran, tapi di dalam hati/qalbu.

Gejalanya adalah ingatan dan cinta dalam qalbu tertumpah pada urusan-urusan dunia. Sehingga penderitanya akan sedikit sekali berdzikir (mengingat) Allah. Sebuah ayat menyebutkan: “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka shalat, mereka mengerjakannya dengan malas. Mereka bermaksud riya di depan manusia. Dan sedikit sekali berdzikir/mengingat Allah.” (QS. An-Nisa: 142).

Ayat ini menjadi petunjuk, bahwa obat penyakit ruhani ini adalah dzikrullah. Petunjuk lain adalah sabda Rasulullah saw: “Setiap sesuatu pasti memiliki alat pembersih, dan pembersih qalbu adalah dzikrullah”.

Penyakit ruhani inilah yang membuat iman kita rusak. Meski qalbu tetap mengakui bahwa ilâh itu hanya Allah dan lisan mengucapkan Laa-ilaaha-illa-llaah, tapi pada saat yang sama yang paling diperhatikan, diutamakan dan dipatuhi adalah hal-hal duniawi. Dari banyak kamus, ilah makna dasarnya adalah yang diagungkan, yang ditinggikan, yang diutamakan, yang dipatuhi. Akhirnya, qalbu lebih terpaut kepada hal-hal duniawi tersebut, daripada kepada Allah. Bahkan tak jarang, untuk mengejarnya kita rela melanggar aturan-aturan Allah.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi