Jangan Bohongi Allah

Jika terhadap sesama manusia saja ini tidak pantas dilakukan, apalagi terhadap Allah

Tetapi, andaikan janji itu ditujukan kepada kita, apa yang akan kita lakukan? Dan bagaimana perasaan kita? Barangkali, secara manusiawi kit akan kecewa. Kita merasa telah dipermainkan, atau bahkan merasa tertipu. Tetapi apa mau diperbuat, secara hukum dia telah memenuhi janjinya. Tetapi dari kacamata akhlak, ini adalah perbuatan yang tidak baik. Allah swt mengingatkan: “Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu di antaramu, sehingga menggelincirkan kakimu sesudah kau mengokohkannya. Kamu pun akan rasakan kesusahan karena kamu menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Bagimu azab yang besar.” (QS. An-Nahl: 16).

Maka, jika terhadap sesama manusia saja ini tidak pantas dilakukan, apalagi terhadap Allah.

Cerita ini sebenarnya mengilustrasikan cara beribadah kita pada umumnya yang hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban, sehingga hanya gerakan badan dan lisan tetapi hati dan pikiran tertuju kepada selain Allah. Secara hukum syariat, dengan bersyahadat, kemudian mengerjakan ibadah shalat, puasa, zakat dan haji, kita sudah cukup memenuhi syarat seorang Muslim. Tapi, apakah hanya sampai di situ? Sementara ibadah-ibadah itu, baik yang wajib maupun sunnah, hanya lapisan luar dari agama. Ada satu dimensi lagi yang bersifat batin, yaitu akhlak. Inilah inti dari agama. Sesuai sabda Nabi saw: “Aku diutus oleh Allah hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad).

Shalat, misalnya, bukan semata-mata rutinitas yang diwajibkan, bukan pula sekedar gerakan tubuh dan ucapan lisan. Lebih dari itu, shalat ialah simbol ketaatan kita kepada Allah swt. Shalat adalah momen khusus kita berhadapan dengan Allah. Aktifitas ibadah ini tiada lain adalah untuk Allah semata. Dan kita mengucapkan sumpah ini di setiap awal shalat: “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, hanya untuk Allah Tuhan semesta alam)”.

Tapi pada prakteknya, shalat kita ternyata bukan untuk Allah, tetapi untuk diri kita sendiri. Shalat menjadi sekedar cara menyelamatkan diri dari azab Allah. Shalat menjadi media mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya. Pahala ini adalah tiket kelak masuk surga.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi