Israel Berkolusi dengan Medsos, Warganet Demo, Facebook Anjlok
Sebagaimana dilansir dari akun twitter resmi Palestinian Ministry of Health – Gaza
Agresi yang dilancarkan Israel hingga hari ini, Rabu (19/05/2021) telah menewaskan 217 orang Palestina termasuk di antaranya 63 anak-anak, 36 perempuan dan 16 orang tua serta 1500 orang terluka. Sebagaimana dilansir dari akun twitter resmi Palestinian Ministry of Health – Gaza.
Akibat serangan tersebut, perhatian dunia tertuju pada Palestina, hingga pengguna media sosial dari seluruh dunia mengunggah dan membagikan konten baik video dan gambar menggunakan tagar #SaveSyaikhJarrah.
Namun, pengguna media sosial mengeluh karena akun mereka telah disensor, dibatasi atau ditutup karena telah membagikan konten tentang konflik di Palestina.
Sebagaimana dikutip dari narasitech, Instagram telah membungkam sejumlah public figure, pages dan organisasi dengan membuat username mereka tidak muncul di kolom pencarian. Kecuali seseorang mengetik username mereka dengan lengkap. Bahkan pengguna yang memposting konten Palestina dilarang untuk live di Instagram.
Baca juga: Jejak Sufi di Yerusalem
Selain itu, pengguna yang memposting konten Palestina juga memiliki engagement yang lebih rendah di postingan mereka. Ini menyiratkan bahwa pengguna yang memposting Palestina terancam ditutup akunnya. Pelanggaran akun dikirim ke individu dan postingan mereka tentang Palestina diklaim bertentangan dengan “Ketentuan dan Layanan Komunitas”.
Seperti yang dialami penulis dari Palestina Mohammed el-Kurd yang beberapa kali memposting video dan cerita di stories Instagram tentang kekerasan yang dialami penduduk di Sheikh Jarrah. Saat akan mengunggahnya, ia mendapatkan peringatan dari Instagram bahwa kontennya berpotensi dihapus.
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______