Kenapa dalam Tarekat Banyak Dzikir?
Setiap perintah Allah yang terdapat dalam al Qur’an ada batasan, syarat, dan ujung pangkalnya
Tarekat adalah metode pendidikan ruhani dan suluk sehingga seorang muslim bisa sampai pada martabat ihsan. Dan salah satu suluk dalam tarekat itu ialah dengan memperbanyak dzikrullah yang didahului dengan meminta pertolongan dengan berguru dengan seorang Syekh Mursyid.
Dzikir dapat membersihkan qalbu dan memberi pengaruh positif di antaranya memperoleh ketenangan dan ketentraman qalbu, sebagaimana firman Allah Swt dalam surah Ar Ra’du ayat 28.
(yaitu) orang-orang yang beriman dan qalbu mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah qalbu menjadi tenteram.
Baca juga: Dzikir Bisa Mengusir dan Menindas Setan
Guru Mursyid TQN Pontren Suryalaya, KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin menjelaskan pentingnya memperbanyak dzikir. “Agar kita diselamatkan dan diberi petunjuk oleh Allah Swt, maka tekad, pikiran dan ingatan kita harus selalu fokus (tertuju) kepada-Nya. Jika tidak, maka syetan akan segera masuk kedalam diri kita, menunggangi nafsu kita, untuk kemudian mencelakakan kita. Untuk itu sangat diperlukan dzikir. Dengan dzikir syetan akan terhalangi dan nafsu akan terkendali,” ucap Pangersa Abah Anom dalam Kuliah Subuh pada tahun 1413 H.
Menempuh suluk atau bertarekat dengan banyak dzikrullah atau berdzikir mengingat Allah ‘azza wa jalla adalah pengamalan dari al Qur’an. Karena Allah Swt memerintahkan hamba-Nya untuk memperbanyak dzikir.
Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya, (Al-Ahzab: 41).
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______