Ini Beberapa Keistimewaan Mazhab Syafi’i

Karena karakter dan manhajnya yang demikian itu jugalah, mazhab fikih Imam Syafi’i disebut sebagai mazhab yang “istimewa”.

Imam Syafi’i (yang hidup dalam rentang masa tahun 150 – 204 Hijri) memadukan manhaj guru-gurunya yang merupakan ulama ahli ijtihad, yaitu Abu Yusuf (murid dan penerus Imam Abu Hanifah sebagai pengasas mazhab Hanafi) di Irak; Imam Malik b. Anas (pengasas mazhab Maliki) di Madinah; Imam al-Laits (pengasas mazhab Laitsi) di Mesir dan lain-lain. Imam Syafi’i juga merupakan guru langsung dari Imam Ahmad b. Hanbal.

Baca juga: Pesan Abah Anom Agar Pengamal TQN Belajar Ilmu Keislaman

Karena pengalaman bersinggungan dengan beberapa kecenderungan dan metode perumusan hukum fikih yang beragam itu, Imam Syafi’i pada gilirannya menemukan ilmu pedoman dasar dan kaidah utama formulasi hukum fikih, yang kemudian dikenal dengan nama “Ilmu Ushul Fikih”. Dalam hal ini, Imam Syafi’i mengarang kitab “al Risalah” sebagai kitab rintisan pertama dan pionir dalam bidang ilmu ushul fikih.

Dalam sejarah perkembangan tradisi keilmuan Islam di generasi berikutnya, ushul fikih adalah sebuah fan atau disiplin keilmuan yang sangat penting dan vital. Ilmu ini kemudian tidak hanya berkembang di kalangan para ulama Syafi’iyyah saja, tetapi juga di semua mazhab fikih yang lain.

Dilihat dari matarantai keilmuan (sanad) Imam Syafi’i adalah matarantai emas. Di antara jalur keguruan beliau adalah Imam Malik, Imam Nafi’, Sahabat Abdullah b. Umar, Nabi Muhammad Saw.

Di antara keistimewaan mazhab fikih Syafi’i lainnya adalah ketersambungan dan kesinambungan madzhab ini dalam sejarah perkembangannya yang membentang dari zaman Imam Syafi’i hidup (abad ke-2 Hijri) hingga masa sekarang (abad ke-15 Hijri) tanpa terputus.

Baca juga: Mazhab Cara Beragama Yang Bisa Dipertanggungjawabkan

Setiap abadnya selalu muncul ulama besar yang menjadi rujukan dalam mazhab ini. Seperti al-Muzani, al-Syairazi, al-Juwaini, al-Ghazzali, al-Rafi’i, al-Nawawi, al-Asqalani, al-Suyuthi, al-Ramli, al-Anshari, al-Haitami, al-Kurani, al-Syanwani, al-Syarqawi, al-Bajuri dan lain sebagainya.