Mazhab, Cara Beragama Yang Bisa Dipertanggungjawabkan

Secara naqli, bermadzhab jelas bersumber dari dan bersandar kepada al-Quran dan Sunnah

Syekh Abdul Aziz Al Syahawi Al Husaini, berkunjung ke Lombok beberapa waktu lalu. Maha guru ulama Mazhab Syafi’i dari Al Azhar tersebut mengisi halaqah ilmiah bersama Dr. TGB Muhammad Zainul Majdi di Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah, Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Dalam kegiatan yang merupakan rangkaian safari dakwah dan ijazah kubra itu, Dr. A. Ginanjar Sya’ban mencatat poin-poin penting dalam halaqah tersebut.

1. Kitab suci al-Quran dan Hadits Nabi Muhammad Saw adalah sumber rujukan paling utama dalam agama Islam. Keduanya saling melengkapi antar satu sama lain. Hadits adalah sumber hukum sekaligus penjelasan (tafsir) atas al-Quran. Untuk dapat memahami kandungan pesan dalam teks-teks al-Qur’an, diperlukan ilmu tafsir atasnya.

لا نستطيع أن نفهم القرآن بدون معرفة الحديث والسنة النبوية.

2. Nabi Muhammad Saw memiliki otoritas untuk membuat dan menetapkan sebuah hukum.

3. Mazhab adalah metode dalam memahami dan menjalankan ajaran agama Islam, yang paling dapat dipertanggungjawabkan baik secara naqli, aqli dan tarikhi.

Baca juga: Memuliakan Manusia dan Pentingnya Bermazhab Dalam Islam

Secara naqli, bermadzhab jelas bersumber dari dan bersandar kepada al-Quran dan Sunnah.

Secara aqli, bermazhab jelas bersandar kepada metodologi perumusan hukum yang sahih, yang bersandar kepada ijma’, qiyas, maslahah mursalah, dan juga maqashid syari’ah. Dengan bermazhab, menjadikan hukum agama Islam valid bagi setiap ruang dan masa (صالح لكل مكان وزمان) sekaligus aplikatif dengan cita humanisme dalam kehidupan (مقاصد الحياة).


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi