Hubungan Yang Harmonis antara Manusia dan Alam

Dalam Tafsir Al Misbah dijelaskan bahwa Penggunaan kata اِلَى (ilâ/kepada) yang digandeng dengan kata يَنْظُرُوْنَ (yanzhurūn/melihat atau memperhatikan) untuk mendorong setiap orang melihat sampai batas akhir yang ditunjuk oleh kata ilâ itu dalam hal ini unta. Sehingga, pandangan dan perhatian benar-benar menyeluruh, sempurna, dan mantap agar dapat menarik darinya sebanyak mungkin bukti tentang kuasa Allah dan kehebatan ciptaan-Nya.

Di ayat yang lain, Allah Swt juga mengajak manusia untuk memperhatikan anugerah-Nya yang sangat dekat dengannya yakni makanannya, serta bagaimana sumber pangannya itu berasal.

Baca juga: Level Puasa Tentukan Keseimbangan Sosial dan Lingkungan

Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya, [Surat ‘Abasa: 24]

Kami-lah yang telah mencurahkan air melimpah (dari langit), [Surat ‘Abasa: 25]

kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, [Surat ‘Abasa: 26]

lalu di sana Kami tumbuhkan biji-bijian, [Surat ‘Abasa: 27]