Abdul Latif: Berbisnis Adalah Jihad Dalam Bidang Ekonomi

Sudah banyak usaha yang dilakukan namun dirinya tidak kunjung makmur

Sedari kecil pria lulusan Pesantren Asshiddiqiyah ini bercita-cita dapat berkontribusi kepada umat melalui jalur ekonomi. Setelah lulus ia melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI) di Rawamangun Jakarta Timur, jurusan manajemen.

Tidak lama usai lulus tahun 1998, penggemar kopi ini mulai merintis beberapa usaha. Usaha yang sudah ia jalankan sejak di bangku kuliah.

Dunia usaha bagi dirinya bukan sesuatu yang asing. Sejak kecil ia sudah akrab karena orang tuanya juga seorang wirausaha. Ayahnya membuka usaha bengkel las, menangani pembuatan pagar, teralis, kanopi dan konstruksi.

“Orang tua kami mendidik anak-anaknya supaya mandiri dengan berwirausaha,” ujar Abdul Latif.

Tidak heran dari 10 bersaudara, sebagian besar akhirnya mengikuti jejak orang tuanya menjadi pelaku usaha. Latif masih ingat ketika mendapat hadiah game watch dari ayahnya, ia sewakan kepada teman-temannya.

Saat kuliah penggemar kopi ini pernah bisnis jual beli HP, jual beli kambing, parsel, serta sempat mendirikan jasa pengetikan komputer dan terjemahan bahasa Inggris.


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi