Dalam perjalanan bertarekat, menjaga adab merupakan sesuatu yang prinsip (asas, dasar) untuk memastikan perjalanan menuju Allah (suluk) mencapai maksud dan tujuannya.
Beberapa adab murid kepada Guru Mursyid adalah:
1. Yakin dan percaya
Seorang murid harus memiliki keyakinan penuh bahwa maksud dan perjalanan suluknya tidak akan selamat tanpa peran dan perantaraan Guru Mursyid.
Tanpa berpegang teguh pada ajaran dan arahan guru, seorang murid tidak akan terfasilitasi dalam mengatasi setiap rintangan dan godaan yang seringkali samar dan tidak terlihat dari pandangan mata seorang murid.
Baca juga: Tradisi Mengenang Guru dalam TQN Pontren Suryalaya
Jangan sekalipun kita meragukan peran Mursyid dalam membimbing, mengawasi, dan mengawal perjalanan kita. Terlebih ketika misalnya kita ditempatkan pada suatu hal dan keadaan yang tidak sesuai dengan harapan dan kehendak kita. Jangan pernah berpikir bahwa sang Mursyid tidak mau peduli, mengabaikan, atau meninggalkan kita.
Satu yang perlu kita ingat bahwa seorang Mursyid sangat amat kasih dan sayangnya kepada semua muridnya. Bahkan beliau jaminkan dirinya untuk keselamatan dan kebahagiaan murid-muridnya, yaitu untuk keselamatan dunia dan akhirat, untuk kebahagiaan dzahir dan bathin.
Di sisi lain, seorang Mursyid adalah kekasih Allah, yang diberikan limpahan kuasa untuk memberi pertolongan dan ijabah untuk para muridnya. Seorang Mursyid memiliki pandangan tajam dalam memilihkan jalan dan keadaan terbaik untuk muridnya.
Baca juga: Guru Mursyid Ibarat Dokter yang Mengobati Penyakit Qalbu
Jangan pernah berpikir untuk berhenti dalam bertarekat atau berpindah Mursyid hanya karena hal dan keadaan kita tidak kunjung juga sesuai dengan harapan dan keinginan kita.
2. Patuh dan Melayani (Khidmat)
Seorang Murid harus mengikuti secara penuh apa-apa yang diajarkan oleh Guru Mursyidnya. Kepatuhan seorang Murid ditunjukkan dengan menjalankan wirid-wirid hanya sesuai dengan yang diajarkan. Jangan sampai kita mengubah ajaran guru atau menambah dengan menyisipkan bacaan hanya karena kita merasa yang kita sisipkan adalah bacaan yang mempunyai fadhilah yang bagus atau kaifiat yang mantap.
Sungguh, bahwa amaliah yang diberikan oleh Guru kepada Muridnya itu sudah sempurna dan jauh lebih baik daripada dugaan dan penilaian yang terlahir dari keterbatasan ilmu kita.
Baca juga: Kalian Jago Kandang Bantu TQN Jogja
Selain itu, karena jauhar-nya iradah dan mahabbah tidak akan didapatkan seorang murid kecuali dengan tunduk, patuh, dan khidmat (melayani) Guru Mursyid, maka diantara adab seorang murid adalah mewujudkan khidmat kepada guru dengan rasa senang, rela, dan ikhlas hanya karena Allah Swt.
3. Tidak menduakan Guru Mursyid
Menduakan dalam hal ini maksudnya adalah menjalankan amaliah dari dua tarekat sekaligus. Mengambil ijazah dari Mursyid lain dan mengamalkan ajaran thariqah lain di luar yang diajarkan oleh Guru, sama saja meragukan Mursyid kita. Hal inilah yang sering tidak disadari dan seringkali menjadi sebab timbulnya kebingungan dan menjadi gagalnya perjalanan seseorang.
Amaliah TQN itu simple. Apa yang diajarkan, lakukan, genggam erat, istiqamahkan.
Penulis: Arif Wibowo, M.E.I (Ketua LDTQN Yogyakarta)
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______