Kata “malam” dalam bahasa Arab, bahasa Al-Qur’an dan bahasa hadis disebut “layl”. Jamaknya adalah “layal”. Malam hari adalah suatu realitas kehidupan, yang dapat disaksikan oleh seluruh makhluk Allah yang ada di bumi ini, baik manusia maupun makhluk Allah yang lain. Demikian tulis Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah.
Malam selalu bergantian dengan waktu siang. Ketika malam datang, siang pun pergi, demikian sebaliknya. Ini adalah takdir yang sudah ditentukan oleh Allah. Perputaran dan pergantian siang dan malam merupakan salah satu tanda kebesaran Allah Swt.
وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلَّيۡلَ وَٱلنَّهَارَ وَٱلشَّمۡسَ وَٱلۡقَمَرَۖ وَٱلنُّجُومُ مُسَخَّرَٰتُۢ بِأَمۡرِهِۦٓۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يَعۡقِلُونَ
Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu, dan bin-tang-bintang dikendalikan dengan perintah-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang mengerti, (An-Nahl: 12).
Baca juga: Keistimewaan Malam Nishfu Syaban
Allah menggambarkan di dalam Al-Qur’an bahwa malam memiliki beberapa fungsi dan manfaat bagi kehidupan manusia.
1. Malam adalah waktu untuk tidur.
وَمِنۡ ءَايَٰتِهِۦ مَنَامُكُم بِٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ وَٱبۡتِغَآؤُكُم مِّن فَضۡلِهِۦٓۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّقَوۡمٖ يَسۡمَعُونَ
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan. (al-Rum: 23).
2. Malam menjadi pakaian bagi manusia.
وَهُوَ ٱلَّذِي جَعَلَ لَكُمُ ٱلَّيۡلَ لِبَاسٗا وَٱلنَّوۡمَ سُبَاتٗا وَجَعَلَ ٱلنَّهَارَ نُشُورٗا
Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha. (al-Furqan: 47).
3. Malam adalah untuk menenangkan diri.
وَمِن رَّحۡمَتِهِۦ جَعَلَ لَكُمُ ٱلَّيۡلَ وَٱلنَّهَارَ لِتَسۡكُنُواْ فِيهِ وَلِتَبۡتَغُواْ مِن فَضۡلِهِۦ وَلَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ
Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya. (al-Qashash: 73).
4. Malam adalah salah satu waktu untuk berinfaq.
ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمۡوَٰلَهُم بِٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ سِرّٗا وَعَلَانِيَةٗ فَلَهُمۡ أَجۡرُهُمۡ عِندَ رَبِّهِمۡ وَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ
“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (al-Baqarah: 274).
Baca juga: Tradisi Abah Anom yang Diharap Hidup Kembali
5. Malam adalah waktu untuk membaca ayat-ayat Allah.
لَيۡسُواْ سَوَآءٗۗ مِّنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَٰبِ أُمَّةٞ قَآئِمَةٞ يَتۡلُونَ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ ءَانَآءَ ٱلَّيۡلِ وَهُمۡ يَسۡجُدُونَ
Mereka itu tidak (seluruhnya) sama. Di antara Ahli Kitab ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada malam hari, dan mereka (juga) bersujud (shalat). (Ali ‘Imran: 113).
6. Malam adalah waktu untuk melakukan shalat tahajjud (qiyamullail).
وَمِنَ ٱلَّيۡلِ فَتَهَجَّدۡ بِهِۦ نَافِلَةٗ لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبۡعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامٗا مَّحۡمُودٗا
Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji. (Al-Isra’: 79).
Kenikmatan malam dirasakan oleh setiap makhluk Allah, termasuk makhluk manusia. Dewan Pakar Pusat Studi al Qur’an tersebut menyebut bahwa malam menjadi kondisi yang sangat dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupan.
Karena semua yang diciptakan oleh Allah di atas dunia adalah untuk manusia dan untuk kehidupannya. Tanpa malam, manusia tidak bisa hidup. Tanpa siang manusia tidak bisa hidup. Tanpa matahari, manusia tidak bisa hidup. Tanpa bulan, manusia tidak bisa hidup.
Baca juga: Mengapa al Quran Melaknat Pembacanya
قُلۡ أَرَءَيۡتُمۡ إِن جَعَلَ ٱللَّهُ عَلَيۡكُمُ ٱلنَّهَارَ سَرۡمَدًا إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِ مَنۡ إِلَٰهٌ غَيۡرُ ٱللَّهِ يَأۡتِيكُم بِلَيۡلٖ تَسۡكُنُونَ فِيهِۚ أَفَلَا تُبۡصِرُونَ
Katakanlah (Muhammad), “Bagaimana pendapatmu, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus-menerus sampai hari Kiamat. Siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu sebagai waktu istirahatmu? Apakah kamu tidak memperhatikan?” (Al-Qashash: 72).
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______