Wejangan Abah Anom Agar Tidak Terpesona Dunia

Abah Anom memberikan arahan agar pikiran tidak bergantung kepada selain Allah

Kemudian hal kedua yang juga perlu diperbanyak ialah shalat sunat. Baik itu shalat sunat yang mengiringi shalat fardhu atau shalat sunat rawatib maupun shalat sunat yang tidak mengiringi shalat fardhu, baik shalat sunat yang dianjurkan berjamaah maupun tidak. Perihal shalat ini bisa merujuk langsung pada amaliah shalat-shalat Sunnah.

Kedua hal tersebut menurut Pangersa Abah Anom, akan melatih seseorang agar tidak terperdaya dan terpesona oleh urusan dunia sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an, sebagai berikut;

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقّٞۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِٱللَّهِ ٱلۡغَرُورُ

Wahai manusia! Sungguh, janji Allah itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah (setan) yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. [Surah Fātir: 5]

Harta benda dan kenikmatan dunia, hawa nafsu, serta aneka kelezatannya sangat potensial menipu seseorang sehingga lalai melaksanakan tugas yang diembannya. Baik dalam melaksanakan hal-hal yang fardhu maupun tugas keagamaan dan kewajiban lainnya. Karena itu dzikir dan shalat akan memelihara kesadaran seseorang dan terhindar dari tipu daya setan serta tarikan hawa nafsu.

لَا وَاللَّهِ مَا أَخْشَى عَلَيْكُمْ أَيُّهَا النَّاسُ إِلَّا مَا يُخْرِجُ اللَّهُ لَكُمْ مِنْ زَهْرَةِ الدُّنْيَا

Tidak, Demi Allah, tidak ada sesuatu yang lebih aku khawatirkan menimpa kalian selain daripada kenikmatan dunia yang Allah lapangkan untuk kalian. (HR. Muslim)

Baca juga: Tingkatan Ma’rifat Menurut Pangersa Abah Anom

Hadis tersebut mengandung peringatan agar tidak tertipu dan larut dengan dunia atau berbangga-bangga dengannya. Hal ini selaras dengan firman Allah yang menyatakan,

ٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَا لَعِبٞ وَلَهۡوٞ وَزِينَةٞ وَتَفَاخُرُۢ بَيۡنَكُمۡ وَتَكَاثُرٞ فِي ٱلۡأَمۡوَٰلِ وَٱلۡأَوۡلَٰدِۖ كَمَثَلِ غَيۡثٍ أَعۡجَبَ ٱلۡكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصۡفَرّٗا ثُمَّ يَكُونُ حُطَٰمٗاۖ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ عَذَابٞ شَدِيدٞ وَمَغۡفِرَةٞ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٰنٞۚ وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلۡغُرُورِ

Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu. [Surah Al-Hadīd: 20]


Sekarang traktir Tim TQNNEWS gak perlu ribet, sat-set langsung sampe!
Terima kasih ya sudah support kami. Salam cinta penuh kehangatan :)
https://sociabuzz.com/tqnn/tribe
______
Rekomendasi